Di antara sekian banyak sifat tercela yang telah datang peringatannya dari Allah serta Rasul-Nya ialah sifat ghoflah (lalai). Allah Ta'ala berfirman:
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai". (QS. Ar-Ruum : 7)
Ahli bahasa, Ibnu Faris menjelaskan: "Al-Ghaflah ialah hilangnya sesuatu dari benak seorang insan dan tidak teringat akan hal tersebut. dan kalimat ini, bisa juga digunakan bagi seseorang yang meninggalkan perkara karena meremehkan atau berpaling darinya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:
"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)". (QS. Al-Anbiyaa' : 1)
Dalam kesempatan lain Allah Ta'ala menjelaskan:
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas". (QS. Al-Kahfi : 28)
Bisa jadi sikap lalai ini sebagai bentuk hukuman dari Allah pada seorang hamba disebabkan oleh perbuatan maksiat yang dikerjakan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:
"Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai". (QS. An-Nahl : 108)
Di riwayatkan oleh Imam Muslim sebuah hadits dari Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuma, bahwa keduanya pernah mendengar dari Rasulullah ﷺ bersabda di atas mimbarnya:
"Pasti akan ada segolongan orang yang meninggalkan shalat Jum'at, lantas Allah kunci hati-hati mereka sehingga menjadi orang-orang yang lalai". (HR. Muslim no: 865)
Syaikh Sami al-Musaithir berkata:
Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat kecuali setelah datangnya kematian.
Ya Allah, jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai).
#tadabburdaily
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai". (QS. Ar-Ruum : 7)
Ahli bahasa, Ibnu Faris menjelaskan: "Al-Ghaflah ialah hilangnya sesuatu dari benak seorang insan dan tidak teringat akan hal tersebut. dan kalimat ini, bisa juga digunakan bagi seseorang yang meninggalkan perkara karena meremehkan atau berpaling darinya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)". (QS. Al-Anbiyaa' : 1)
Dalam kesempatan lain Allah Ta'ala menjelaskan:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas". (QS. Al-Kahfi : 28)
Bisa jadi sikap lalai ini sebagai bentuk hukuman dari Allah pada seorang hamba disebabkan oleh perbuatan maksiat yang dikerjakan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ طَبَعَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ
"Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai". (QS. An-Nahl : 108)
Di riwayatkan oleh Imam Muslim sebuah hadits dari Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuma, bahwa keduanya pernah mendengar dari Rasulullah ﷺ bersabda di atas mimbarnya:
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ :قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
"Pasti akan ada segolongan orang yang meninggalkan shalat Jum'at, lantas Allah kunci hati-hati mereka sehingga menjadi orang-orang yang lalai". (HR. Muslim no: 865)
Syaikh Sami al-Musaithir berkata:
لايدرك النائم أنه يحلم إلا بعد أن يستيقظ وكذلك الغافل عن الآخرة لايدرك ماضيع إلا بعد أن يأتيه الموت
Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat kecuali setelah datangnya kematian.
اللهم لا تجعلنا من الغافلين
Ya Allah, jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai).
#tadabburdaily