Coba renungkan baik-baik,
Catatan-catatan amal setiap manusia diletakkan pada tangan masing-masing. Kemudian kamu melihat orang-orang yang berbuat dosa mengiba-iba meminta pengampunan atas dosa-dosa yang tertulis di catatan itu. Orang-orang yang berdosa berkata: 'Aduhai celakanya kami, mengapa catatan amalku jadi buruk begini?' Tidak ada sedikit pun yang tertinggal dalam catatan ini, baik dosa kecil maupun dosa besar. Semuanya tercatat dengan teliti. Semua manusia mendapatkan catatan semua amal yang telah mereka perbuat di dunia. Tuhanmu tidak akan berbuat zhalim sedikit pun kepada manusia dalam mencatat amalnya. (QS. Al-Kahfi: 49)
Dalam Tafsir al-Jalalain (hal. 310) disebutkan,
“Diletakkan kitab setiap orang beriman di sisi kanannya dan orang kafir di sisi kirinya. Orang-orang kafir akhirnya melihat dan merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis dalam kitab catatan amal tersebut. Ketika mereka melihat dosa-dosa mereka, mereka berkata, “Celakalah kami.” Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan catatan dosa yang kecil maupun yang besar, semuanya benar-benar tercatat? Mereka pun dapati bahwa semuanya tercatat dalam kitab tersebut. Allah tidak memberi hukuman kepada mereka yang penuh dosa secara dzalim. Untuk orang-orang beriman pun tak mungkin dikurangi pahala mereka.”
Imam asy-Syaukani berkata dalam kitab tafsirnya Fathul Qadir (3: 404),
“Tidak ditinggalkan maksiat kecil maupun besar melainkan tercatat dalam kitab catatan amal tersebut.”
Hati yang lembut akan terenyuh karena merasa penuh kekurangan. Itulah sifat orang beriman sebagaimana disebutkan dalam ayat,
Orang-orang mukmin yang sebenarnya yaitu mereka yang gemetar hatinya ketika mendengar nama Allah disebut. Dan iman mereka semakin kuat ketika Al-Qur'an dibacakan kepada mereka. Orang mukmin yang sebenarnya bertawakal hanya kepada Tuhan mereka. (QS. Al-Anfaal: 2)
Semoga dengan merenungkan ayat di atas kita semakin mudah menjauhi maksiat. Karena ingatlah semuanya akan tercatat.
#tadabburdaily
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Catatan-catatan amal setiap manusia diletakkan pada tangan masing-masing. Kemudian kamu melihat orang-orang yang berbuat dosa mengiba-iba meminta pengampunan atas dosa-dosa yang tertulis di catatan itu. Orang-orang yang berdosa berkata: 'Aduhai celakanya kami, mengapa catatan amalku jadi buruk begini?' Tidak ada sedikit pun yang tertinggal dalam catatan ini, baik dosa kecil maupun dosa besar. Semuanya tercatat dengan teliti. Semua manusia mendapatkan catatan semua amal yang telah mereka perbuat di dunia. Tuhanmu tidak akan berbuat zhalim sedikit pun kepada manusia dalam mencatat amalnya. (QS. Al-Kahfi: 49)
Dalam Tafsir al-Jalalain (hal. 310) disebutkan,
{ وَوُضِعَ الكتاب } كتاب كل امرىء في يمينه من المؤمنين ، وفي شماله من الكافرين { فَتَرَى المجرمين } الكافرين { مُشْفِقِينَ } خائفين { مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ } عند معاينتهم ما فيه من السيئات { يَا } للتنبيه { ويْلَتَنَا } هلكتنا وهو مصدر لا فعل له من لفظه { مَالِ هذا الكتاب لاَ يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلاَ كَبِيرَةً } من ذنوبنا { إِلاَّ أَحْصَاهَا } عدّها وأثبتها؟ تعجبوا منه في ذلك { وَوَجَدُواْ مَا عَمِلُواْ حَاضِرًا } مثبتاً في كتابهم { وَلاَ يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا } لا يعاقبه بغير جرم ولا ينقص من ثواب مؤمن
“Diletakkan kitab setiap orang beriman di sisi kanannya dan orang kafir di sisi kirinya. Orang-orang kafir akhirnya melihat dan merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis dalam kitab catatan amal tersebut. Ketika mereka melihat dosa-dosa mereka, mereka berkata, “Celakalah kami.” Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan catatan dosa yang kecil maupun yang besar, semuanya benar-benar tercatat? Mereka pun dapati bahwa semuanya tercatat dalam kitab tersebut. Allah tidak memberi hukuman kepada mereka yang penuh dosa secara dzalim. Untuk orang-orang beriman pun tak mungkin dikurangi pahala mereka.”
Imam asy-Syaukani berkata dalam kitab tafsirnya Fathul Qadir (3: 404),
أي شيء له لا يترك معصية صغيرة ولا معصية كبيرة إلا حواها وضبطها وأثبتها
“Tidak ditinggalkan maksiat kecil maupun besar melainkan tercatat dalam kitab catatan amal tersebut.”
Hati yang lembut akan terenyuh karena merasa penuh kekurangan. Itulah sifat orang beriman sebagaimana disebutkan dalam ayat,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Orang-orang mukmin yang sebenarnya yaitu mereka yang gemetar hatinya ketika mendengar nama Allah disebut. Dan iman mereka semakin kuat ketika Al-Qur'an dibacakan kepada mereka. Orang mukmin yang sebenarnya bertawakal hanya kepada Tuhan mereka. (QS. Al-Anfaal: 2)
Semoga dengan merenungkan ayat di atas kita semakin mudah menjauhi maksiat. Karena ingatlah semuanya akan tercatat.
#tadabburdaily