Ruang utama dilengkapi juga dengan pintu-pintu dan jendela-jendela. Masjid Besar Tegal Kalong beratap tumpang yang disangga empat tiang utama atau saka guru dengan puncaknya dilengkapi dengan mustaka. Selain ruang utama, masjid dilengkapi juga dengan teras dan tempat wudhu. Pada bagian masjid terdapat halaman yang dilengkapi dengan pagar keliling dengan dua pintu. Menurut keterangan dari pihak Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM), semula masjid merupakan bangunan rumah panggung, dinding dari anyaman bambu atau bilik. Setidaknya masjid telah mengalami 5 kali pemugaran.
Baca juga : Masjid-Masjid Bersejarah Di Indonesia
|
Selain masjid, di tempat ini terdapat tinggalan arkeologi – sejarah yang cukup penting, yaitu bekas Pendopo Kabupaten Sumedang. Bangunan pendopo tersebut terletak di dekat masjid. Bangunan yang mengalami perubahan dan penambahan bentuk ini sekarang difungsikan sebagai Kantor Camat Sumedang Selatan. Salah satu peristiwa sejarah yang cukup penting di Masjid Besar Tegal Kalong ini adalah ketika pada tahun 1786 terjadi serangan tentara Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Cilik Widara.
Serangan dilakukan ketika Bupati dan para pejabat serta masyarakat sedang menjalankan shalat Hari Raya Idul Fitri yang mengakibatkan banyak jatuh korban di pihak Sumedang. Setelah peristiwa tersebut pusat pemerintahan dipindahkan ke pusat kota yang sekarang. Peristiwa yang memilukan tersebut juga berakibat lain adalah tabu bagi para bupati selanjutnya bila shalat Idul Fitri jatuh pada hari Jum'at untuk shalat di ibukota Sumedang.
Masjid Besar Tegal Kalong terletak di Jl. H. Sulaeman, Talun, Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sumber : situsbudaya