فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thaahaa : 123)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, “Allah memberikan jaminan kepada siapa saja yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya, bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akherat.” Kemudian beliau membaca ayat di atas. (lihat Syarh al-Manzhumah al-Mimiyah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr, hal. 49)
عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ لأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ : أَوْصِنِي ، قَالَ : اتَّخِذْ كِتَابَ اللَّهِ إِمَامًا ، وَارْضَ بِهِ قَاضِيًا وَحَكَمًا ، فَإِنَّهُ الَّذِي اسْتَخْلَفَ فِيكُمْ رَسُولَكُمْ ، شَفِيعٌ مُطَاعٌ ، وَشَاهِدٌ لا يُتَّهَمُ ، فِيهِ ذِكْرُكُمْ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلَكُمْ ، وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ ، وَخَبَرَكُمْ وَخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ
Dari Abu al-Aliyah, ia berkata: Ada seseorang berkata kepada Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu (seorang sahabat Nabi): “Berilah aku wasiat !” Ubay menjawab: “Jadikan Kitabullah (Al-Qur'an Al-Karim) sebagai imam (yaitu petunjuk dan pedoman hidup), dan ridhalah terhadap hukum yang diputuskan Al-Qur’an, sesungguhnya Al-Qur’an-lah yang menjadikan Rasul kalian menguasai kalian. Al-Qur’an memberikan syafa'at (bagi yang membaca dan mengamalkannya). Al-Qur’an adalah kitab yang ditaati dan saksi yang terpercaya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan (kemuliaan dan kejayaan) kalian dan orang-orang sebelum kalian. Al-Qur’an adalah pemutus perselisihan di antara kalian. Dan Al-Qur’an adalah kisah tentang kalian dan orang-orang sesudah kalian.” (Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam kitab Hilyatul Auliya' I/253, dan Imam adz-Dzahabi dalam kitab Siyar A'lam An-Nubala' I/392).