Ada seorang shaleh membacakan 100 kali surah Al-Ikhlas dan menghadiahkan kepada ibunya setiap hari. Walaupun sibuk, dia coba istiqamah melakukannya setiap hari.
Setelah beberapa lama, dia bermimpi bertemu ibunya. Di hadapan ibunya ada pinggan besar berisi seperti berlian. Dia melihat ada berlian yang bersih, dan cantik, dan ada juga berlian yang tidak begitu cantik. Ada juga yang terpecah, tak begitu sempurna.
Lalu, orang shaleh itu bertanya, “Wahai ibuku, apakah berlian-berlian yang ada di hadapanmu ini?” Jawab ibunya, “Inilah surah Al-Ikhlas yang senantiasa kau baca kepadaku.”
Kemudian, dia tanya lagi kenapa berbeda keadaan berliannya - ada yang bersih dan sempurna, tapi ada yang pecah, yang tidak bercahaya.
Ibunya menjawab, “Ini adalah karena cara kau membacanya, anakku.”
“Bilamana kau baca dengan cepat, sehingga ada huruf yang tertinggal, maka akan pecahlah sedikit daripada berlian itu.”
“Kadang-kadang kau baca dalam keadaan kau lalai, maka berlian itu sampai dalam keadaan tidak bercahaya.”
“Kadang-kadang kau baca dalam keadaan kehadiran hati yang betul, bacaan yang sempurna, maka berlian itu pun sampai dalam keadaan sempurna, bersih dan cantik.”
Ibrah :
Sesungguhnya bacaan Qur’an dan dzikir yang dibaca dan hadiahkan kepada orang yang meninggal akan menjadi pemberian, cahaya yang besar yang bermanfaat dalam perjalanan mereka menuju kepada Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
Tetapi inilah tidak bermakna hadiah Qur’an itu bertukar menjadi berlian, tetapi kiasan dalam mimpi ini adalah untuk menunjukkan bahwa hadiah itu menjadi pemberian bernilai agar bisa dipahami oleh orang-orang yang masih hidup.
Apapun amalannya, usahakan untuk lakukan sesempurna mungkin dan dengan hati yang hadir, agar menjadi ‘berlian' yang cantik, sempurna, dan indah.
*Tausiyah dari Habib Kazim as-Saqqaf ditarjim oleh Habib Nael bin Taher
[Majlis Ta'alim Dar Ar Ridwan]
Setelah beberapa lama, dia bermimpi bertemu ibunya. Di hadapan ibunya ada pinggan besar berisi seperti berlian. Dia melihat ada berlian yang bersih, dan cantik, dan ada juga berlian yang tidak begitu cantik. Ada juga yang terpecah, tak begitu sempurna.
Lalu, orang shaleh itu bertanya, “Wahai ibuku, apakah berlian-berlian yang ada di hadapanmu ini?” Jawab ibunya, “Inilah surah Al-Ikhlas yang senantiasa kau baca kepadaku.”
Kemudian, dia tanya lagi kenapa berbeda keadaan berliannya - ada yang bersih dan sempurna, tapi ada yang pecah, yang tidak bercahaya.
Ibunya menjawab, “Ini adalah karena cara kau membacanya, anakku.”
“Bilamana kau baca dengan cepat, sehingga ada huruf yang tertinggal, maka akan pecahlah sedikit daripada berlian itu.”
“Kadang-kadang kau baca dalam keadaan kau lalai, maka berlian itu sampai dalam keadaan tidak bercahaya.”
“Kadang-kadang kau baca dalam keadaan kehadiran hati yang betul, bacaan yang sempurna, maka berlian itu pun sampai dalam keadaan sempurna, bersih dan cantik.”
Ibrah :
Sesungguhnya bacaan Qur’an dan dzikir yang dibaca dan hadiahkan kepada orang yang meninggal akan menjadi pemberian, cahaya yang besar yang bermanfaat dalam perjalanan mereka menuju kepada Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
Tetapi inilah tidak bermakna hadiah Qur’an itu bertukar menjadi berlian, tetapi kiasan dalam mimpi ini adalah untuk menunjukkan bahwa hadiah itu menjadi pemberian bernilai agar bisa dipahami oleh orang-orang yang masih hidup.
Apapun amalannya, usahakan untuk lakukan sesempurna mungkin dan dengan hati yang hadir, agar menjadi ‘berlian' yang cantik, sempurna, dan indah.
*Tausiyah dari Habib Kazim as-Saqqaf ditarjim oleh Habib Nael bin Taher
[Majlis Ta'alim Dar Ar Ridwan]
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞