Dalam kitab Risalatul Mu’awwanah disebutkan keyakinan Ahli Iman terbagi menjadi tiga tingkatan:
✅ (Tingkatan pertama) Derajat Ashabul Yamin (Orang-orang yang berhak mendapatkan buku catatan amal di tangan kanan kelak hari kiamat). Mereka membenarkan agama Islam dan mantab akannya. Namun, keyakinannya masih berpotensi ragu dan gamang andai ia dihadapkan dengan hal-hal yang bisa menggoyahkan. Golongan pertama ini bisa disebut dengan orang beriman.
✅ (Tingkatan kedua) Derajat Al-Muqarrabiin (Orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah Ta’ala). Mereka mampu menguasai dan menetapkan hatinya dengan cahaya keimanan sampai batas tidak bisa tergoyahkan oleh apapun. Dalam derajat ini hal-hal ghaib seakan-akan nampak. Golongan kedua ini bisa disebut dengan orang yang (benar-benar) yakin.
✅ (Tingkatan ketiga) Derajat An-Nabiyyiin wa Kulli Waratsaatihim (Orang-orang yang menjadi Nabi dan setiap pewarisnya yang Shiddiiq). Dalam derajat ini hal ghaib terlihat tampak. Golongan ketiga ini bisa disebut dengan Kasf dan ‘Iyaan (mampu menyingkap rahasia dan melihat hal ghaib)
Diantara tiga golongan di atas ada perbedaan. Bahkan terkadang sangat jauh antara satu orang dan yang lainnya, satu baik, lainnya lebih baik. Semua ini kemurahan Allah Ta’ala. Diberikan pada orang yang hanya Allah Ta’ala kehendaki. Sungguh Allah Dzat yang Maha Pemurah dan Maha Agung.
(Dikutip dari terjemah kitab Risalatul Mu’awanah hal: 4. Karya Al-Arif Billah Sayyid Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Haddad al-Husaini. Lahir di Tarim, Hadhramaut.5 Shafar 1044 H/3 Agustus 1634 M. Wafat 7 Dzulqo’dah 1132 H/ 11 September 1720 M Zanbal, Tarim, Hadhramaut)
Wallahu a'lam.
✅ (Tingkatan pertama) Derajat Ashabul Yamin (Orang-orang yang berhak mendapatkan buku catatan amal di tangan kanan kelak hari kiamat). Mereka membenarkan agama Islam dan mantab akannya. Namun, keyakinannya masih berpotensi ragu dan gamang andai ia dihadapkan dengan hal-hal yang bisa menggoyahkan. Golongan pertama ini bisa disebut dengan orang beriman.
✅ (Tingkatan kedua) Derajat Al-Muqarrabiin (Orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah Ta’ala). Mereka mampu menguasai dan menetapkan hatinya dengan cahaya keimanan sampai batas tidak bisa tergoyahkan oleh apapun. Dalam derajat ini hal-hal ghaib seakan-akan nampak. Golongan kedua ini bisa disebut dengan orang yang (benar-benar) yakin.
✅ (Tingkatan ketiga) Derajat An-Nabiyyiin wa Kulli Waratsaatihim (Orang-orang yang menjadi Nabi dan setiap pewarisnya yang Shiddiiq). Dalam derajat ini hal ghaib terlihat tampak. Golongan ketiga ini bisa disebut dengan Kasf dan ‘Iyaan (mampu menyingkap rahasia dan melihat hal ghaib)
Diantara tiga golongan di atas ada perbedaan. Bahkan terkadang sangat jauh antara satu orang dan yang lainnya, satu baik, lainnya lebih baik. Semua ini kemurahan Allah Ta’ala. Diberikan pada orang yang hanya Allah Ta’ala kehendaki. Sungguh Allah Dzat yang Maha Pemurah dan Maha Agung.
(Dikutip dari terjemah kitab Risalatul Mu’awanah hal: 4. Karya Al-Arif Billah Sayyid Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Haddad al-Husaini. Lahir di Tarim, Hadhramaut.5 Shafar 1044 H/3 Agustus 1634 M. Wafat 7 Dzulqo’dah 1132 H/ 11 September 1720 M Zanbal, Tarim, Hadhramaut)
Wallahu a'lam.
Semoga, selama sisa hidup kita, minimal bisa istiqomah pada tingkatan pertama, tidak goyah walau beribu godaan dan halangan merintangi. Yaa Allah, istajib du’aanaa…… Aamiin aamiin aamiin…..
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞