Khadijah binti Khuwailid merupakan istri pertama dari Rasulullah ﷺ yang
senantiasa berjuang membela agama Allah semasa hidupnya. Akhlak luhur
yang dimilikinya membuat Khadijah memiliki tempat khusus di hati
Rasulullah dan kaum kaum mukminin.
Sepak terjangnya dalam berjuang disisi Rasulullah ﷺ sudah tidak diragukan lagi. Banyak pengorbanan yang telah ia lakukan semasa hidupnya demi membantu Rasulullah ﷺ dalam menyebarkan agama Islam.
Tentunya banyak sekali keutamaan dan kemuliaan ibunda Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha yang dapat diambil hikmahnya.
Keutamaan Khadijah binti Khuwailid: Penganut Agama Ibrahim yang Taat
Pada masa sebelum datangnya Islam, yaitu masa jahiliah, Khadijah merupakan seorang wanita penganut agama nabi Ibrahim yang taat. Tak pernah sekalipun ia menyembah berhala dan berprilaku jahil yang pada waktu itu umum disembah oleh kaumnya.
Karena itu ketika suaminya diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi nabi terakhir, Khadijah lah yang pertama kali beriman dan mendukungnya. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Ia telah beriman kepadaku saat orang lain kufur, ia memercayaiku ketika yang lain mendustaiku. Ia memberikan hartanya padaku ketika tidak ada orang lain membantuku. Dan Allah juga menganugerahiku anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak memberiku anak”. (HR. Bukhari, Ahmad, dan Thabrani)
Bahkan malaikat Jibril sendiri pernah menyampaikan salamnya kepada ibunda Khadijah dan mengatakan bahwa Allah menjanjikannya sebuah rumah di Surga.
Perkataan beliau ﷺ ini diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Jibril penah menemuiku dan berkata ‘Wahai Rasulullah, Khadijah tengah mendatangimu. Ia membawa wadah berisi lauk (makanan atau minuman). Maka jika dia telah sampai kepadamu, sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya dan dariku. Dan beritahu padanya sebuah kabar gembira berupa sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari kayu dan di dalamnya tidak terdapat kesusahan dan kegaduhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Khadijah binti Khuwailid: Ummul Mukminin yang Dijamin Masuk Surga
Tidak ada satupun wanita yang lebih mulia dari Khadijah. Kemuliaannya tidak dapat ditandingi oleh wanita manapun. Ia termasuk salah satu dari 4 wanita utama sepanjang sejarah islam. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ :
“Wanita-wanita terbaik sepanjang sejarah adalam Maryam binti ‘Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asyiah, istri Fir’aun”. (HR. Ahmad)
Dibanding istri-istrinya yang lain, Rasulullah ﷺ lebih mengistimewakan Khadijah.
Meskipun Khadijah telah meninggal dan Rasulullah telah menikah dengan wanita lain, namun ia selalu menyempatkan diri untuk mengenangnya dengan cara bersilaturahim ke sanak saudara maupun teman-teman dari istri pertamanya itu.
“Saya memperhatikan teman-temannya karena ia memiliki tempat khusus di hati saya,” Ucap Rasulullah.
Rasulullah juga sering menceritakan tentang kebaikan dan keutamaan Khadijah radhiyallahu ‘anha kepada sahabat dan bahkan para istrinya.
'Aisyah binti Abu Bakar yang menjadi istri favorit Nabi pun cemburu kepada Khadijah walaupun ia sudah meninggal dunia.
Menurut 'Aisyah, setiap kali Rasulullah ﷺ bercerita tentang Khadijah radhiyallahu ‘anha, maka ceritanya akan panjang dan lebar. Selain itu Rasulullah ﷺ juga senantiasa memuji dan memohon ampunan atas Khadijah.
Selain Khadijah, istri Nabi lainnya yaitu Maria al-Qibtiya. Dari Maria ini Nabi memiliki seorang putra yang bernama Ibrahim, namun sayangnya putranya ini meninggal sewaktu kecil.
Dengan kata lain, hanya Khadijah lah yang memberikan Rasulullah keturunan. Ini yang menyebabkan garis keturunan Nabi yang dapat ditemui sekarang hanya berasal dari Khadijah.
Putri nabi yang tumbuh besar dari Khadijah ada 4 orang, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Keempat putrinya itu juga mengikutinya kala ia berhijrah ke Madinah. Rasulullah menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib dan Zainab dengan Abu ’Aas bin Rabi’ah.
Sementara Ruqayyah dinikahkan dengan Utsman bin Affan, namun ketika Ruqayyah meninggal, Rasulullah menikahkan Ummu Kultsum dengan Utsman.
Bahkan Rasulullah pernah berujar, seandainya ia memiliki putri lagi maka akan ia nikahkan dengan Utsman. Begitulah keutamaan dari sahabat Utsman yang dijuluki memiliki 2 cahaya karena menikahi 2 putri nabi.
3 putri Rasulullah lainnya selain Fatimah meninggal ketika beliau masih hidup. Sementara Fatimah sendiri meninggal 6 bulan setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Fatimah memberikan Rasulullah 2 cucu yaitu Hasan dan Husein yang keturunannya dapat kita kenali sampai sekarang.
Sumber: ammahsukma.com
Sepak terjangnya dalam berjuang disisi Rasulullah ﷺ sudah tidak diragukan lagi. Banyak pengorbanan yang telah ia lakukan semasa hidupnya demi membantu Rasulullah ﷺ dalam menyebarkan agama Islam.
Tentunya banyak sekali keutamaan dan kemuliaan ibunda Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha yang dapat diambil hikmahnya.
Keutamaan Khadijah binti Khuwailid: Penganut Agama Ibrahim yang Taat
Pada masa sebelum datangnya Islam, yaitu masa jahiliah, Khadijah merupakan seorang wanita penganut agama nabi Ibrahim yang taat. Tak pernah sekalipun ia menyembah berhala dan berprilaku jahil yang pada waktu itu umum disembah oleh kaumnya.
Karena itu ketika suaminya diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi nabi terakhir, Khadijah lah yang pertama kali beriman dan mendukungnya. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Ia telah beriman kepadaku saat orang lain kufur, ia memercayaiku ketika yang lain mendustaiku. Ia memberikan hartanya padaku ketika tidak ada orang lain membantuku. Dan Allah juga menganugerahiku anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak memberiku anak”. (HR. Bukhari, Ahmad, dan Thabrani)
Bahkan malaikat Jibril sendiri pernah menyampaikan salamnya kepada ibunda Khadijah dan mengatakan bahwa Allah menjanjikannya sebuah rumah di Surga.
Perkataan beliau ﷺ ini diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Jibril penah menemuiku dan berkata ‘Wahai Rasulullah, Khadijah tengah mendatangimu. Ia membawa wadah berisi lauk (makanan atau minuman). Maka jika dia telah sampai kepadamu, sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya dan dariku. Dan beritahu padanya sebuah kabar gembira berupa sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari kayu dan di dalamnya tidak terdapat kesusahan dan kegaduhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Khadijah binti Khuwailid: Ummul Mukminin yang Dijamin Masuk Surga
Tidak ada satupun wanita yang lebih mulia dari Khadijah. Kemuliaannya tidak dapat ditandingi oleh wanita manapun. Ia termasuk salah satu dari 4 wanita utama sepanjang sejarah islam. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ :
“Wanita-wanita terbaik sepanjang sejarah adalam Maryam binti ‘Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asyiah, istri Fir’aun”. (HR. Ahmad)
Dibanding istri-istrinya yang lain, Rasulullah ﷺ lebih mengistimewakan Khadijah.
Meskipun Khadijah telah meninggal dan Rasulullah telah menikah dengan wanita lain, namun ia selalu menyempatkan diri untuk mengenangnya dengan cara bersilaturahim ke sanak saudara maupun teman-teman dari istri pertamanya itu.
“Saya memperhatikan teman-temannya karena ia memiliki tempat khusus di hati saya,” Ucap Rasulullah.
Rasulullah juga sering menceritakan tentang kebaikan dan keutamaan Khadijah radhiyallahu ‘anha kepada sahabat dan bahkan para istrinya.
'Aisyah binti Abu Bakar yang menjadi istri favorit Nabi pun cemburu kepada Khadijah walaupun ia sudah meninggal dunia.
Menurut 'Aisyah, setiap kali Rasulullah ﷺ bercerita tentang Khadijah radhiyallahu ‘anha, maka ceritanya akan panjang dan lebar. Selain itu Rasulullah ﷺ juga senantiasa memuji dan memohon ampunan atas Khadijah.
Selain Khadijah, istri Nabi lainnya yaitu Maria al-Qibtiya. Dari Maria ini Nabi memiliki seorang putra yang bernama Ibrahim, namun sayangnya putranya ini meninggal sewaktu kecil.
Dengan kata lain, hanya Khadijah lah yang memberikan Rasulullah keturunan. Ini yang menyebabkan garis keturunan Nabi yang dapat ditemui sekarang hanya berasal dari Khadijah.
Putri nabi yang tumbuh besar dari Khadijah ada 4 orang, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Keempat putrinya itu juga mengikutinya kala ia berhijrah ke Madinah. Rasulullah menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib dan Zainab dengan Abu ’Aas bin Rabi’ah.
Sementara Ruqayyah dinikahkan dengan Utsman bin Affan, namun ketika Ruqayyah meninggal, Rasulullah menikahkan Ummu Kultsum dengan Utsman.
Bahkan Rasulullah pernah berujar, seandainya ia memiliki putri lagi maka akan ia nikahkan dengan Utsman. Begitulah keutamaan dari sahabat Utsman yang dijuluki memiliki 2 cahaya karena menikahi 2 putri nabi.
3 putri Rasulullah lainnya selain Fatimah meninggal ketika beliau masih hidup. Sementara Fatimah sendiri meninggal 6 bulan setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Fatimah memberikan Rasulullah 2 cucu yaitu Hasan dan Husein yang keturunannya dapat kita kenali sampai sekarang.
Sumber: ammahsukma.com