Diceritakan bahwa suatu hari Iblis datang pada Nabi Musa bin Imran lalu menyampaikan sebuah pesan, “Jika engkau munajat pada Tuhanmu maka mintakanlah syafa’at untukku, tanyakanlah apakah taubatku masih bisa diterima jika aku mau bertaubat?”
Disaat Nabi Musa munajat pada Tuhan, beliau bertanya “Ya Tuhan apakah Engkau mau menerima taubatnya Iblis jika ia mau bertaubat?”
Allah ‘Azza wa Jalla menjawab, “Sudah termaktub dalam ilmu-Ku bahwa dia tidak akan pernah mau bertaubat tapi Aku Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang, jika dia mau bertaubat maka ia akan sujud pada Adam dan jika sekarang ini dia mau sujud pada kuburnya Adam, maka Aku pun akan menerima taubatnya.”
Sepulangnya Nabi Musa dari munajat, maka Iblis bergegas menemuinya lalu bertanya, “Hai Musa apakah engkau telah menyampaikan hajatku?”
Nabi Musa menjawab, “Masalahmu itu tergantung pada sujudmu di kuburan Nabi Adam.”
Lalu Iblis berkata, “Semasa hidupnya saja aku enggan bersujud padanya, bagaimana mungkin aku mau bersujud sedangkan sekarang ia sudah mati.”
(Dinukil dari Badaiiz Zuhur karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi)
Disaat Nabi Musa munajat pada Tuhan, beliau bertanya “Ya Tuhan apakah Engkau mau menerima taubatnya Iblis jika ia mau bertaubat?”
Allah ‘Azza wa Jalla menjawab, “Sudah termaktub dalam ilmu-Ku bahwa dia tidak akan pernah mau bertaubat tapi Aku Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang, jika dia mau bertaubat maka ia akan sujud pada Adam dan jika sekarang ini dia mau sujud pada kuburnya Adam, maka Aku pun akan menerima taubatnya.”
Sepulangnya Nabi Musa dari munajat, maka Iblis bergegas menemuinya lalu bertanya, “Hai Musa apakah engkau telah menyampaikan hajatku?”
Nabi Musa menjawab, “Masalahmu itu tergantung pada sujudmu di kuburan Nabi Adam.”
Lalu Iblis berkata, “Semasa hidupnya saja aku enggan bersujud padanya, bagaimana mungkin aku mau bersujud sedangkan sekarang ia sudah mati.”
(Dinukil dari Badaiiz Zuhur karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi)
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞