Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Bicara Hidayah » KESABARAN YANG BAIK


KESABARAN YANG BAIK

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

“Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (Yusuf: 18)

Sesuatu yang baik, dengan cara yang baik merupakan jatidiri ajaran Islam yang melekat yang menunjukkan keagungan dan keluhurannya.

Terdapat empat hal yang diperintahkan oleh Al-Qur’an harus dilakukan dengan cara yang baik dengan menggunakan istilah yang sama, yaitu berSABAR dengan cara yang baik, memaafkan dengan cara yang baik, menceraikan isteri dengan cara yang baik, serta menghindar dari orang-orang yang jahat dengan cara yang baik pula. Istilah yang digunakan oleh Al-Qur’an untuk menunjukkan ‘yang baik’ pada keempat hal itu adalah sama, yaitu “jamil”; √ shabrun jamil, √ shafhun jamil, √ sarhun jamil, dan √ hajrun jamil. Sungguh nilai-nilai Al-Qur’an memang sarat dengan hal-hal yang baik yang harus dilakukan dengan cara yang baik pula.

Terkait dengan kesabaran yang baik (shabrun jamil), Al-Qur’an mengabadikan kisah seorang nabi yang mensikapi kecurangan dan kebohongan anak-anaknya tentang Yusuf yang ia amat kasihi dengan kesabaran yang baik. Ungkapan kesabaran yang baik, ia ulangi kembali dalam menghadapi perilaku dusta anak-anaknya pada ayat lain dari surah Yusuf dengan redaksi yang mirip dengan ayat 18 di atas,

“Ya’qub berkata: “Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Yusuf: 83)

Akhirnya, perintah agar memiliki kesabaran yang baik ditujukan secara khusus kepada nabi terakhir Muhammad ﷺ,
“Maka bersabarlah kamu (Muhammad) dengan sabar yang baik”. (Al-Ma’arij: 5)

Tentu seperti kaidah dalam Ilmu Tafsir “Amrun Lir Rasul Amrun li Ummatih” perintah yang ditujukan untuk Rasul secara prioritas ditujukan juga untuk umatnya.

Secara aplikatif, kesabaran yang baik pernah ditunjukkan oleh 'Aisyah radhiyallahu 'anha saat menghadapi tekanan psikologis yang sangat berat atas tuduhan perbuatan nista yang mencemarkan nama baiknya dengan sahabat Shafwan bin Mu’atthol.

Dalam konteks ayat di atas, Imam Bukhari meriwayatkan hadits tentang berita dusta tersebut ketika Aisyah berkata menjawab tekanan dan isu yang tersebar hingga ke jantung rumah tangga dan keluarganya : “Demi Allah aku tidak mengetahui contoh yang baik kecuali apa yang telah dikatakan oleh ayahanda Yusuf:

“Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”

Ternyata kesabaran yang baik yang ditampilkan oleh Aisyah dalam peristiwa ini membuahkan jawaban rehabilitasi nama baik 'Aisyah langsung dari langit melalui campur tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Yang menjadi pembahasan menarik dari para ulama tafsir tentang ayat di atas adalah pada pendefinisian dan pemaknaan kesabaran yang baik.

Menurut Al-Qurthubi dan Asy-Syaukani misalnya kesabaran yang baik adalah kesabaran yang tidak disertai dengan keluhan atau aduan kepada sesama manusia.

Lebih rinci, Ibnu Katsir menukil riwayat dari Sufyan ats-Tsauri bahwa ada tiga hal yang termasuk dalam kategori sabar yang baik, yaitu: ● Tidak menceritakan kesakitan yang diderita, atau ● musibah yang menimpa kepada sesama makhluk, dan ● tidak pula merasa suci dengan itu”.

Namun pada makna ini, mengadu kesedihan dan kesusahan yang dihadapi kepada Allah tidak mengurangi kesabaran yang baik, karena memang Allah lah tempat mengadu semua makhluk seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Ya’qub saat mengadu kepada Allah dalam ungkapannya yang diabadikan dalam Al-Qur’an,

“Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” (Yusuf: 86)

Ar-Razi pula memahami kesabaran yang baik sebagai kesabaran yang diletakkan pada tempatnya. Misalnya bersabar terhadap ketentuan Allah adalah sesuatu yang wajib, tetapi bersabar atas kezaliman orang lain bukanlah termasuk kategori kesabaran yang baik. Justru Islam menuntun agar seseorang berusaha menghindar dari keburukan sehingga tidak terperosok dalam lubang yang sama dua kali seperti yang diwanti-wanti oleh Rasulullah ﷺ dalam haditsnya.

Perintah bersabar yang terakhir berdasarkan susunannya dalam mushaf yang ditujukan kepada Rasulullah ternyata disertai dengan perintah menjauh dan menghindarkan diri dari mereka dengan cara yang baik. Allah berfirman,
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik”. (Al-Muzzammil: 10)

Asy-Syaukani memahami perintah bersabar yang didampingi dengan perintah menjauhkan diri dari mereka dengan cara yang baik dalam ayat ini sebagai sebuah sikap yang tidak disertai dengan hinaan atau umpatan terhadap perbuatan buruk mereka. Atau maknanya tidak memperdulikan apa yang mereka perbuat, begitu juga tidak berusaha membalasnya meskipun memiliki kemampuan untuk itu.

Demikian nilai akhlak luhur yang senantiasa menjadi karakteristik ajaran Islam yang mempesona. Justru daya tarik Islam di awal kelahirannya adalah karena memang melihat dan menyaksikan akhlak Rasulullah ﷺ yang merupakan gambaran hidup dari ajaran Al-Qur’an seperti yang dinyatakan oleh 'Aisyah,
“Sungguh akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.”

Tentu masih banyak pesan Al-Qur’an yang seharusnya senantiasa terus digali dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk kebaikan Islam dan umatnya.

Saat ini dan mungkin di masa-masa yang akan datang akan terus terjadi di hadapan kita peristiwa atau permasalahan yang menuntut bukan hanya agar kita bersabar, tetapi agar bisa menunjukkan sikap sabar yang baik. Allahu a’lam.

Oleh : Dr. Attabiq Luthfi, MAl
Shared By #bicarahidayah


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse