Hindari segala bentuk Namimah dan Ghibah karena kedua itulah penyebab utama timbulnya perselisihan dan permusuhan, keduanya termasuk dosa besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Namimah adalah membicarakan kejelekan seseorang pada orang lain dengan maksud merusak hubungan keduanya.
Sabda Rasulullah ﷺ,
“Tidak masuk surga orang yang ahli mengadu domba.” (Al-Hadits)
Beliau juga bersabda,
“(Di antara) kamu yang lebih dimurkai Allah ialah orang yang berjalan dengan mengadu domba dan memecah belah hubungan antara orang-orang yang bersaudara.” (Al-Hadits)
Ghibah ialah membicarakan kejelekan seseorang yang bila didengar dan diketahuinya maka ia akan merasa terhina. Ghibah dapat berupa ucapan, isyarat dan tulisan.
Sabda Rasulullah ﷺ,
“Setiap muslim atas muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.” (Al-Hadits)
Beliau juga bersabda,
“Ghibah lebih berat dosanya daripada zina.” (Al-Hadits)
Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa 'alaihissalam : "Orang yang mati dalam keadaan bertaubat dari dosa ghibah (menggunjing), ia adalah orang terakhir yang masuk surga. Orang yang mati dalam keadaan membiasakan ghibah, ia adalah orang pertama yang masuk neraka." (Al-Hadits)
(Al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad; Risalatul Mu’awwanah, hal 30)
Namimah adalah membicarakan kejelekan seseorang pada orang lain dengan maksud merusak hubungan keduanya.
Sabda Rasulullah ﷺ,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
“Tidak masuk surga orang yang ahli mengadu domba.” (Al-Hadits)
Beliau juga bersabda,
أَبْغَضُكُمْ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى الْمُشَاءُوْنَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ بِالنَّمِيْمَةِ الْمُفَرِّقُوْنَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ
“(Di antara) kamu yang lebih dimurkai Allah ialah orang yang berjalan dengan mengadu domba dan memecah belah hubungan antara orang-orang yang bersaudara.” (Al-Hadits)
وأما الغيبة فهي أن تذكر إنساناً في غيبته بما يكرهه لو كان حاضراً تقصد بذلك تنقيصه، وسواء حصل التفهيم بالنطق أو الإشارة أو الكتابة. وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه" وقال عليه السلام: "الغيبة أشد من الزنى"، وأوحى الله إلى موسى عليه السلام: من مات تائباً من الغيبة فهو آخر من يدخل الجنة، ومن مات مصراً عليها فهو أول من يدخل النار
Ghibah ialah membicarakan kejelekan seseorang yang bila didengar dan diketahuinya maka ia akan merasa terhina. Ghibah dapat berupa ucapan, isyarat dan tulisan.
Sabda Rasulullah ﷺ,
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Setiap muslim atas muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.” (Al-Hadits)
Beliau juga bersabda,
اَلْغِيْبَةُ أَشَدُّمِنَ الزِّنَا
“Ghibah lebih berat dosanya daripada zina.” (Al-Hadits)
وأوحى الله إلى موسى عليه السلام: من مات تائباً من الغيبة فهو آخر من يدخل الجنة، ومن مات مصراً عليها فهو أول من يدخل النار
Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa 'alaihissalam : "Orang yang mati dalam keadaan bertaubat dari dosa ghibah (menggunjing), ia adalah orang terakhir yang masuk surga. Orang yang mati dalam keadaan membiasakan ghibah, ia adalah orang pertama yang masuk neraka." (Al-Hadits)
(Al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad; Risalatul Mu’awwanah, hal 30)