Manusia adalah makhluk individualis, namun sekaligus makhluk sosial. Manusia membutuhkan privasi, namun tidak akan pernah mampu hidup tanpa campur tangan dan pertolongan orang lain. Tolong menolong dalam kebaikan merupakan salah satu bentuk sikap hidup yang didambakan oleh umat manusia di seluruh muka bumi.
Orang mukmin yang sejati dituntut untuk dapat menciptakan suasana damai, aman dan sentosa. Tingkah laku dan perbuatannya, sikap dan tutur katanya, hendaklah dapat menciptakan suasana kesejukan, mendorong semangat untuk beramal shaleh, bukan malah sebaliknya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr al-Ash radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang Islam itu ialah orang yang dapat membuat orang-orang Islam merasa selamat (aman) dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Disebutkan di dalam suatu hadits, bahwa Nabi ﷺ ketika Isra' Mi'raj menyaksikan siksaan yang ditimpakan kepada orang yang suka mengganggu dan menyakiti orang Islam. Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Ketika aku dimi'rajkan aku melewati suatu kaum yang berkuku dari tembaga, di mana mereka mencakar-cakar muka dan dada mereka. Lalu aku bertanya; "Siapakah mereka itu hai Jibril?" Jibril menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging sesamanya dan mengganggu kehormatan mereka (kaum muslim)." (HR. Abu Dawud).
Balasan setimpal dengan amal perbuatan, “Al-jaza-u min jinsil ‘amal”.
Wallahu a'lam bish-shawab
Orang mukmin yang sejati dituntut untuk dapat menciptakan suasana damai, aman dan sentosa. Tingkah laku dan perbuatannya, sikap dan tutur katanya, hendaklah dapat menciptakan suasana kesejukan, mendorong semangat untuk beramal shaleh, bukan malah sebaliknya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr al-Ash radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang Islam itu ialah orang yang dapat membuat orang-orang Islam merasa selamat (aman) dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Disebutkan di dalam suatu hadits, bahwa Nabi ﷺ ketika Isra' Mi'raj menyaksikan siksaan yang ditimpakan kepada orang yang suka mengganggu dan menyakiti orang Islam. Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Ketika aku dimi'rajkan aku melewati suatu kaum yang berkuku dari tembaga, di mana mereka mencakar-cakar muka dan dada mereka. Lalu aku bertanya; "Siapakah mereka itu hai Jibril?" Jibril menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging sesamanya dan mengganggu kehormatan mereka (kaum muslim)." (HR. Abu Dawud).
Balasan setimpal dengan amal perbuatan, “Al-jaza-u min jinsil ‘amal”.
Wallahu a'lam bish-shawab