Makam dan Masjid Kadilangu merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga salah satu dari Wali Songgo yang menyebarkan agama Islam di Indonesia khususnya Jawa. Bangunan-bangunan berupa masjid dan makam Kadilangu merupakan bukti dari keberadaan Sunan Kalijaga dan pengaruhnya di Demak.
Bangunan masjid dan makam Kadilangu menunjukkan ciri khas type bangunan pada masa itu. Bangunan masjid berbentuk jogla dengan atap tumpang (susun) 3 seperti halnya asjid-masjid kuno di Jawa lainnya. Bangunan makam dan masjid yang berada dalam satu kompleks juga merupakan ciri khas pola tata letak masjid dan makam yang ada di Jawa saat itu.
Baca juga : Masjid-Masjid Bersejarah Di Indonesia
|
Bentuk-bentuk jirat yang ada di makam merupakan bentuk jirat kuno dengan beberapa variasi antara lain bentuk gada, kurawal, dan bentuk matahari. Makam-makam disusun dalam beberapa halaman yang disekat tembok juga menunjukkan ciri khas makam raja atau pejabat dimana makam utama terletak di halaman paling belakang. Di Kadilangu ini, makam Sunan Kalijaga sebagai makam utama sehingga terletak dihalaman belakang. Untuk masuk ke makam Sunan Kalijaga harus melewati tiga pintu gerbang.
Kedudukan Sunan Kalijaga di Kadilangu adalah sebagai kepala daerah perdikan yang menguasai beberapa desa di sekitar Kadilangu dan memiliki kekuasaan penuh terhadap daerah tersebut untuk mengaturnya. Mengingat Kadilangu merupakan daerah khusus yang memang diperuntukkan untuk Sunan Kalijaga dan kemudian dilanjutkan oleh keturunannya, maka keberadaan makam dan masjid ini memilki arti khusus bagi Kadilangu dan bukti pengaruh Sunan Kalijaga salah satu Wali Songo yang sangat dihormati dari dulu sampai sekarang.
Sumber: Studi Kelayakan Masjid dan Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (kebudayaan.kemdikbud)