Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Bicara Hidayah » TUJUH KUNCI PENJURU KEBAHAGIAAN


TUJUH KUNCI PENJURU KEBAHAGIAAN

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

SETIAP manusia mengidamkan kebahagiaan dalam hidupnya. Hidup yang bahagia, dilimpahi jutaan karunia dan dikeliling kebaikan. Hingga semua orang terlantas saling bergerak mengupayakan kebahagiaannya.

Beberapa memulainya dengan merencanakan masa depan, lalu secara perlahan menentukan strategi kehidupan yang diinginkannya.

Tapi kita seringkali terjebak dalam definisi kesuksesan yang materialistik; berharta triliun, berkendaraan pribadi, berperusahaan, berkantong tebal. Hingga tak kita kenali bahwa kesuksesan dan kebahagiaan adalah apa yang terlahir dari dalam hati. Ya, bahagia itu sederhana dan bahkan sangat dekat. Karena ia ada dalam hati.

Tokoh-tokoh besar yang berpenghasilan milyaran perbulannya, memiliki real estate di banyak tempat, memiliki pulau pribadi, hingga tak habis akalnya berpikir bagaimana caranya menghabiskan hartanya. Bahkan hingga tak terasa yang banyak itu seakan tak memberikan nikmat dalam penggunaannya. Lebih dari itu, banyak pula orang yang begitu berani mengakhiri hidupnya justru di kala kariernya berada di puncak.

Kemudian apakah sesungguhnya kebahagiaan itu? Dimanakah letak kebahagiaan itu? Bisakah ia dibeli atau ditukar?

Jawabannya sederhana, sahabat. Kebahagiaan itu ada dalam beberapa makna, yaitu:

✔ PERTAMA, letaknya ada dalam hati yang penuh syukur

Al-Qur'an mengingatkan;
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat.” (QS. Ibrahim : 7)

Allah berikan pemakluman, bahwa insan tersering lalai dan lupa. Ia, Sang Maha Pemberi berjanji akan membalasnya berlipat kali, jika kita mensyukuri segala apa yang tertakdir untuk dijalani. Tapi, lihatlah jika kita yang telah dimafhumi juga kemudian ingkar, Ia hanya memberi jelaskan bahwa azab-Nya tak mampu kita tanggung. Maka akankah pikir kita merentang di jeda antara syukur atau kufur dengan kesadaran diri bahwa kita adalah hamba yang selayaknya memuja. Bukan senantiasa terus meminta dan terlupa ucap terima kasih kepada-Nya.

✔ KEDUA, menjelma dalam harta yang halal

Takarlah dan hisablah kali pertama sebelum segala apa yang tersuap ke dalam lambung kita. Makanan dan minuman itu, apakah semuanya terjamin dari harta yang halal atau tersubhat dengan sesuatu yang kotor lagi riba. Sedikit atau banyaknya akan merusak kebaikan, menghanguskan keberkahan dan mendatangkan siksa.

Maka mengapa kita menyerah dan berputus asa terhadap rezeki yang halal lagi baik. Karena Allah-lah yang memberi dan menggariskan jalan rezeki. Melalui kedua tangan yang terus mengais dan hati yang terus mendekat, dunia dan seisinya bahkan akan mengejar kita. Kita hanya diwajibkan berikhtiar, sisanya izinkan Allah yang melaksanakan bagiannya. Bukankah Allah Maha Segala Daya.

“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ankabut : 60)

✔ KETIGA, bahagia karena agama menawarkan sejuta keselamatan

Tsaqofah terhadap dien ini, menghadirkan kesejukan dan kebahagiaan ruhiyah yang luar biasa. Islam itu adalah apa yang terlahir dari pemahaman yang menghadirkan kedamaian.

✔ KEEMPAT, umur yang diberkahi

Umur yang berkah dan mendatangkan keberkahan itu terletak dalam ketaatan, menginfakkan sebagian hartanya di sepanjang jalan dakwah dan mengharapkan surga sebagai visi hidupnya.

“Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kebahagiaan.” (QS. Al-Lail : 5-7)

✔ KELIMA, pasangan yang sholeh

“…. Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang…” (QS. An-Nur : 26)

✔ KEENAM, anak yang menyenangkan

Jadilah mereka sebagai qurota a’yun (sebagai penyejuk mata) yang mendatangkan kebahagiaan kala memandangnya, yang menyejukkan kala mendengar suaranya dan menghangatkan dalam dekap peluknya. Mereka buah hati yang menyenangkan kala di dunia dan menghaturkan pahala kala di surga. Sungguh bahkan betapa indah kala mereka mampu menjadi bagian dari anak-anak yang berjiwa Qur’ani dan mencintai Rabb-nya.

✔ KETUJUH, lingkungan Madani (ed: masyarakat yang berperadaban)

Kita bisa belajar dan melayani pada lingkungan. Hal ini menyemangati kebahagiaan pribadi kita untuk mendorong terciptanya kebahagiaan sesama antara kita.

Amal sosial (al-ijtimaiyah) mencipta lingkungan agar lebih madani dan sejahtera. Sehingga itu, bahagia bukan hanya milik aku, kamu atau dia. Tapi kita.

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Shared by ⓑⓘⓒⓐⓡⓐ ღ ⓗⓘⓓⓐⓨⓐⓗ


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse