Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Masjid Nusantara » Wisata Religi » Masjid Sang Cipta Rasa


Masjid Sang Cipta Rasa

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn


Untuk memudahkan penyebaran agama Islam, atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati dengan dibantu oleh Wali Songo dan beberapa tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah didirikanlah masjid bagi masyarakat Cirebon. Masjid ini diberi nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa, didirikan pada tahun 1480 M. ‘Sang’ artinya keagungan, ‘cipta’ artinya yang dibangun dan ‘rasa’ artinya digunakan. Secara arsitektur, masjid ini bercorak seperti candi Hindu. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar di mana agama dan budaya Hindu masih kental di Cirebon saat abad 15 itu.

Nama masjid ini nyaris tidak dikenal sebab orang lebih mengenalnya sebagai Masjid Sunan Gunung Jati, lantaran masjid ini terletak di sekitar kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana Gunung Jati, Kecamatan Cirebon Utara, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kehadiran Masjid Agung Sang Cipta Rasa memang tidak dapat dilepaskan dari kehadiran Syarif Hidayatullah, seorang dai/mubalig dalam barisan Wali Songo yang betugas menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon. Setelah ia wafat, namanya lebih dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati, karena ia bermakam di sebuah bukit yang oleh penduduk setempat disebut Astana Gunung Jati.

Masjid Sang Cipta Rasa terletak di bagian timur Pungkuran sebagai bagian dari Pasembangan dan berada di bawah pengawasan Kasultanan (Kanoman) Cirebon. Takmir masjid ini berjumlah 12 orang yang pengangkatannya melalui prosedur kesultanan dan dengan segala tradisi yang sampai sekarang masih berjalan. Ke-12 orang itu dibagi dalam beberapa penugasan, lima orang tenaga pemeliharaan (marbot), empat orang petugas muadzin, tiga orang khatib ditambah seorang penghulu atau imam. Kecuali penghulu ini, mereka bertugas secara bergilir setiap minggu satu orang untuk satu bagian (penugasan).

Kekhasan masjid ini antara lain terletak pada atapnya yang tidak memiliki kemuncak atap sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid kuno di Pulau Jawa.

Bagian pondasi bangunan terdiri dari batu bata merah yang disusun rapi dengan tiang penopang dari kayu jati. Secara umum, masjid ini terdiri dari 2 bagian ruangan shalat, luar dan dalam atau ruangan utama. Untuk menuju ruangan utama terdapat sembilan pintu. Jumlah ini melambangkan Wali Songo.

Bagian dalam didominasi warna Tiongkok. Seluruh dinding masjid dihiasi porselen buatan Tiongkok yang berbentuk piring warna merah dan biru. Konon, hiasan piring-piring porselen itu dibuat pada masa Dinasti Ming.

Pada bagian mihrab masjid, terdapat ukiran berbentuk bunga teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Selain itu, di bagian mihrab juga terdapat tiga buah ubin bertanda khusus yang melambangkan tiga ajaran pokok agama, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Konon, ubin tersebut dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga pada awal berdirinya masjid.

Baca juga : Masjid-Masjid Bersejarah Di Indonesia 

Di dalam masjid, terdapat satu ruangan khusus tertutup untuk shalat dan tawasul. Yang unik adalah untuk memasuki ruangan ini, pengunjung harus melewati pintu berwarna merah yang ukurannya kecil sehingga harus membungkuk. Terdapat filosofi di balik pembuatannya, yaitu yang muda harus menghormati yang lebih tua sehingga harus merunduk. Dan juga dianjurkan ketika memasuki sebuah tempat ibadah, maka sikap pun harus dijaga dan tidak boleh sombong.

Bagian luar berbentuk seperti teras keraton/kesultanan. Bangunan ini tidak terasa aneh, karena Cirebon memiliki dua kesultanan yaitu Kanoman dan Kasepuhan. Di bagian luar masjid nampak berdiri tiang-tiang penyangga dari kayu jati berwarna coklat kehitaman. Bahkan satu tiang kayu jati yang ditanam oleh Sunan Kalijaga masih kokoh berdiri sampai sekarang.

Selain masjid, di kompleks ini terkubur 29 orang bangsawan keturunan Sunan Gunung Jati yang sampai hari ini masih terpelihara dengan baik. Ada 12 orang juru knnci berpakaian kain dan ikat kepala dengan tugas masing-masing sesuai dengan jenjang kepangkatannya. Secara umum mereka bertugas menjaga dan memelihara makam Sunan Gunung Jati berikut keturunannya serta benda-benda yang ada di sekitarnya.

Di beranda samping kanan (utara) masjid, terdapat sumur zam-zam atau Banyu Cis Sang Cipta Rasa yang ramai dikunjungi orang, terutama pada bulan Ramadhan. Selain diyakini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sumur yang terdiri dari dua kolam ini juga dapat digunakan untuk menguji kejujuran seseorang.

Masjid bersejarah ini berlokasi di Jalan Jagasatru, Kasepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon.




Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse