وإياك - ومحدثات الأمور
ومختلفات الآراء فقد قال عليه الصلاة والسلام: "كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة" وقال عليه السلام: "من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد"
Janganlah engkau menciptakan sesuatu yang baru yang tidak terjadi di zaman Rasulullah dan janganlah engkau ikuti jalan hidup orang-orang di luar Islam yang akan memberimu kerugian yang nyata di dunia dan akhirat. Hati-hatilah engkau pada sesuatu yang baru dan tidak sesuai dengan akal.
Rasulullah ﷺ bersabda,
كُلُّ مُحَمَّدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍضَلَالَةٌ
Beliau juga bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِىْ أَمْرِنَاهَذَامَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَرَدٌّ
والبدع ثلاث: "بدعة حسنة" وهي ما رآه أئمة الهدى مما يوافق الكتاب والسنة من حيث إيثار الأصلح والأنفع والأحسن،و ذلك كجمع القرآن في مصحف لأبي بكر، ونصب الديوان وصلاة التراويح لعمر، وترتيب المصحف والأذان الأول يوم الجمعة لعثمان، وأحكام قتال البغاة لعلي رضي الله عنه وعن الخلفاء الأربعة
Bid`ah ada tiga macam, yaitu :
1. Bid`ah hasanah, yaitu bid;ah yang menurut para imam adalah baik dan tidak menyimpang dari Al-Qur`an dan hadits serta membawa manfaat dan kemaslahatan umat. Contohnya :
- Tindakan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dalam pengumpulan Al-Qur`an dalam satu mushaf.
- Tindakan Umar bin Khaththab dengan mengerjakan shalat tarawih.
- Tindakan Utsman bin Affan menertibkan surat-surat Al-Qur`an mulai Al-Faithah dan berakhir surat An-Nas, dan adzan dua kami sebelum shalat Jum'at.
- Tindakan Ali bin Abu Thalib dalam memerangi para pemberontak negara.
والثانية: "بدعة مذمومة" على لسان الزهد والورع والقناعة فقط وذلك كالتوسع في المالابس والمآكل والمساكن المباحة
2. Bid`ah madzmumah, yaitu bid`ah yang tercela menurut pandangan ahli zuhud dan qana`ah, tetapi masih diperbolehkan oleh hukum syari'at, seperti berpakaian indah, makan makanan yang lezat dan menempati rumah yang serba mewah. Hal ini semua hukumnya mubah.
والثالثة: "بدعة مذمومة مطلقاً" وهي ما خالف نصوص الكتاب والسنة أو خرق إجماع الأمة،
3. Bid`ah madzmumah mutlak, yaitu bid;ah yang tercela secara mutlak, karena bertentangan dengan Al-Qur`an, hadits dan ijma' pada ulama. Dan tidak berusaha sekuat tenaga untuk mengikuti jejak Rasulullah ﷺ.
وقد وقع من هذا النوع للمبتدعة كثير في الأصول وقل وقوعه في الفروع، وكل من لم يبالغ في التمسك بالكتاب والسنة، ولم يبذل وسعه في متابعة الرسول، وهو مع ذلك يدعي أن له مكانة من الله تعالى، فلا تلتفت إليه ولا تعرِّج عليه، وإن طار في الهواء ومشى على الماء وطويت له المسافات وخرقت له العادات
فإن ذلك يقع كثيراً للشياطين والسحرة والكهان والرافين والمنجمين وغيرهم من الضُّلال، ولا يُخرِج مثلَ ذلك عن كونه استدراجاً وتلبيساً إلى كونه كرامة وتأييداً إلا وجود الاستقامة فيمن ظهر عليه
وهذا المغرور وأمثاله إنما يلبسون على الغوغاء والسفلة الذين يعبدون الله على شك، وأما أولو العقول والألباب فقد علموا أن تفاوت المؤمنين في القرب من الله على حسب تفاوتهم في متابعة الرسول، وأنه كلما كانت المتابعة أكمل كانا لقرب من الله أتم وكانت المعرفة به أجل
Apabila seseorang mengaku dirinya telah mendapatkan derajat di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala,. sedangkan ia tidak berpegang teguh dan berfalsafah kepada Al-Qur`an dan hadits serta tidak menjadikan suri tauladan Rasulullah ﷺ. patutlah baginya disebut pembual. Maka, janganlah engkau bersimpati kepadanya walaupun ia mampu terbang di udara, berjalan di atas air atau menempuh tempat yang jauh hanya sesaat dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Pengakuan semacam itu sering dilakukan oleh setan, tukang sihir, dukun, tukang ramal dan ahli nujum. Pengetahuan dan kesaktian yang mereka miliki bukanlah karamah atau maunah dari Allah, tetapi hanya merupakan iming-iming dari-Nya. Karena karamah dan maunah Allah hanya dianugerahkan kepada orang-orang yang ber-istiwamah. Banyak kalangan masyarakat awam yang memiliki keraguan penyembahannya kepada Allah, sering tertipu dengan ulah seseorang yang berkedok telah mendapatkan karamah dan maunah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sedangkan orang yang berakal dan berpikiran sehat tidak akan terpedaya dengan tipuan tersebut, karena ia tahu letak perbedaan hamba yang dekat dengan Allah tergantung kesempurnaannya mengikuti jejak Rasulullah ﷺ. Oleh sebab itu dapat dipastikan bahwa orang yang taat kepada Rasulullah, maka ia pun taat kepada Allah.
وقد قصد أبو يزيد البسطامي إلى زيارة رجل يوصف بالولاية فقعد له في المسجد فلما خرج حضرته نُخامة فرمى بها في حائط المسجد فرجع أبو يزيد ولم يجتمع به وقال كيف يؤمن على أسرار الله من لم يحسن المحافظة على آداب الشريعة
Pada suatu hari Yazid al-Busthami berkunjung ke tempat seseorang yang sudah dikenal kewaliannya. Setelah sampai di temapt itu, beliau menunggu sambil duduk di masjid. Kemudian keluarlah laki-laki itu dan meludah pada tembok masjid. Setelah melihat kejadian itu Abu Yazid segera pulang dan tidak jadi menemui orang itu lalu Yazid berkata, “Bagaimana orang seperti itu dapat dipercaya mampu mengemban rahasia-rahasia Allah sedangkan ia sendiri tidak berpegang teguh pada adab-adab hukum syari'at.”
وقال الجنيد رحمه الله كل الطرق مسدودة إلا على من اقتفى أثر الرسول صلى الله عليه وسلم
وقال سهل بن عبد الله رحمه الله لا معين إلا الله ولا دليل إلا رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا زاد إلا التقوى ولا عمل إلا الصبر عليها
Junaid al-Baghdadi berkata, “Seluruh jalan menuju kemakrifatan Allah senantiasa tertutup kecuali kepada mereka yang mengikuti jejak Rasulullah.”
Sahal bin Abdullah rahimahullah berkata, “Tiada satu pun yang dapat memberi pertolongan kecuali Alalh dan tiada pemberi petunjuk selain Rasulullah. Tak ada bekal yang baik kecuali takwa. Dan tak ada perkerjaan yang terbaik kecuali sabar dalam pekerjaan itu.”
(Risalatul Mu'awwanah)