Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Al-Akhlaq lil Banin » Terjemah Akhlaq Lil Banin Juz 2


Terjemah Akhlaq Lil Banin Juz 2

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

19. Kisah-kisah Nyata

  1. Imam asy-Syafi'i adalah seorang yang sangat beradab di hadapan gurunya yaitu Imam Malik, semoga Allah merahmati keduanya. Beliau berkata, “Aku membuka kertas di hadapan Imam Malik dengan perlahan-lahan karena aku segan kepadanya supaya beliau tidak mendengar bunyinya.”
  2. Ar-Rabi’ bin Sulaiman adalah seorang yang sangat mengagungkan gurunya, yaitu Imam asy-Syafi'i. Ia berkata, “Demi Allah aku tidak berani minum air sementara Imam asy-Syafi'i melihat kepadaku, karena aku segan kepadanya.” Gurunya sangat mencintainya dan berkata kepadanya, “Hai Rabi’, seandainya aku mampu memberimu makanan ilmu, tentulah aku memberikannya kepadamu.”
  3. Harun ar-Rasyid menyerahkan kedua anaknya, yaitu Al-Amin dan Al-Makmun pada seorang guru yang sangat pandai bernama Al-Kisa’iy. Pada suatu hari sang guru berdiri untuk keluar dari tempat mereka. Maka kedua anak itu berlomba-lomba untuk mengambilkan kedua sandalnya dan saling bergegas untuk memberikannya kepada guru mereka kemudian keduanya bersepakat untuk memberikan sandal itu, masing-masing sebuah sandal. Ar-Rasyid mendengar hal itu, lalu menyuruhnya datang. Kemudian ia berkata kepadanya, “Siapa orang yang paling mulia?” Al-Kisaaiy menjawab, “Amirul Mukminin”. Ar-Rasyid berkata, “Tidak, orang yang paling mulia adalah orang yang anak-anak Amirul Mukminin berlomba untuk mengambilkan sandalnya.” Sang guru risi dan kurang enak dan mengira (tak enak) ia bersalah serta ingin melarang mereka melakukannya sekali lagi. Maka Ar-Rasyid berkata, “Adaikata anda melarang mereka, tentu aku akan menegurmu dengan keras. Kedua anak itu tidak melakukan sesuatu yang menjatuhkan derajat mereka. Bahkan hal itu menambah kemuliaan mereka. Aku telah memberi imbalan kepada mereka 20 ribu dinar atas sopan santun mereka, dan bagimu 10 ribu dirham atas pendidikanmu yang baik terhadap mereka.”
  4. Diceritakan bahwa Harun ar-Rasyid mngirim salah seorang putranya kepada Al-Ashamaiy agar ia mengajarinya ilmu dan adab. Pada suatu hari ia melihatnya berwudhu dan mencuci kakinya sementara putra khalifah menuangkan air di atas kakinya maka ia menegur Al-Ashamiy atas hal itu dengan perkataan, “Sesungguhnya aku mengirimnya kepadamu agar supaya engkau mengajari dan mendidiknya. Mengapa anda tidak menyuruhnya menuangkan air dengan tangannya yang satu dan mencuci kakimu dengan tangannya yang lain?”

20. Apa Kewajibanmu Terhadap Teman-temanmu?


Engkau wajib memperhatikan sopan santun persahabatan terhadap murid-murid yang belajar bersamamu di sekolah yang sama, terutama murid-murid sekelasmu, karena ikatan pengajaran yang menyatukan antara kamu dan mereka. Maka mereka mempunyai hak-hak yang melebihi hak-hak orang lain diantara teman-temanmu yang lain. Maka laksanakanlah sopan santun yang berikut ini :

1. Hendaklah engkau hormati mereka yang lebih tua darimu dan sayangi mereka yang lebih muda darimu. Engkau bekerja sama dengan mereka dalam memelihara peraturan dan ketenangan serta waktu belajar atau pada waktu istirahat dan untuk menyenangkan guru-guru sedapat mungkin. Hal itu dilakukan dengan menunaikan kewajiban-kewajiban seperti menghafal pelajaran dan giat dalam menuntut ilmu, menyediakan kitab-kitab buku tulis serta alat-alat belajar dan memelihara keselamatan dari kerusakan dan kebersihan dari kotoran, serta hadir dengan teratur setiap hari sekolah sebelum waktu pelajaran. Hendaklah engkau atau salah seorang temanmu bisa menggantikan guru yang tidak hadir bilamana hal itu memungkinkan, agar supaya pelajarannya tidak berhenti dan tidak terjadi kekacauan di dalam kelas. Tentu saja gurumu sangat gembira karena engkau memelihara peraturan.

2. Termasuk sopan santun pula adalah bila engkau menyukai kebaikan bagi teman-temanmu sebagaimana engkau menyukai bagi dirimu. Sebagaimana dalam hadits : “Tidaklah seorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Hendaklah engkau berlapang dada dengan mereka dalam semua urusan dan memperlakukan mereka dengan ramah dan senyum. Engkau bantu mereka memperoleh kebutuhan mereka dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan pertengkaran dan kebencian. Maka jangan kikir terhadap mereka apabila mereka meminjam sesuatu darimu. Jangan pula bersikap sombong terhadap mereka atau mendengki mereka atau berdusta terhadap mereka ataupun mengadu domba di antara mereka. Jangan menyempitkan mereka di tempat-tempat duduk mereka atau merusak alat-alat tempat duduk mereka atau menyembunyikan sebagiannya atau berburuk sangka kepada mereka ataupun mendebat mereka tanpa sopan santun atau sering bergurau dengan mereka bukan pada waktunya. Karena hal itu menyebabkan permusuhan dan kedengkian.

3. Hendaklah engkau do'akan mereka pada waktu mereka tidak hadir. Dalam hadits : “Do'a seorang muslim bagi saudaranya yang tidak hadir adalah mustajab. Di dekat kepalanya berada malaikat yang bertugas. Setiap kali ia mendo'akan kebaikan bagi saudaranya , barkatalah malaikat yang ditugasi itu: amin, bagimu seperti itu:”. Hendaklah engkau menerima maaf mereka, apabila mereka minta maaf kepadamu atas kesalahan mereka. Dan mendamaikan mereka bilamana terjadi perselisihan di antara mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, maka itu damaikalah antara kedua saudaramu” (Al-Hujarat : 10). Hendaklah engkau berlomba dengan teman-temanmu untuk menghafal pelajaran dan memahami masalah-masalah demi mengamalkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : “Dan untuk yang demikian hendaknya orang berlomba-lomba” (Al-Muthaffifiin : 26). Hendaklah engkau membantu orang-orang yang lemah dari mereka untuk belajar dan tidak membanggakan diri terhadap mereka, karena hafal pelajaran dan cepat mengerti. Hendaklah engkau mengadakan pembahasan ilmiah pada waktu luang (senggang), karena hal itu mengembirakan hati gurumu. Termasuk sopan santun pula adalah bila ada kerumitan pada salah seorang temanmu tentang suatu masalah, lalu ia bertanya kepada guru tentang hal itu, maka janganlah engkau marah kepadanya atau mengejeknya, tetapi engkau dengarkan jawaban guru agar bertambah pengertianmu tentang masalah itu dan temanmu gembira terhadapmu.

4. Apabila engkau laksanakan sopan santun ini terhadap teman-temanmu, maka tidaklah diragukan bahwa mereka akan menghormati dan mencintaimu serta berusaha membelamu dan menghindarkan bahaya darimu serta menganggapmu benar-benar teman yang setia bagi mereka. Mereka senang berteman denganmu dan engkaupun senang berteman dengan mereka. Sebaliknya apabila engkau tinggalkan sopan santun ini, maka mereka menjadi musuhmu dan tidak suka berjumpa denganmu. Maka engkaupun menjadi sendirian dan kesepian seperti burung yang patah sayapnya.

5. Wahai murid yang beradab! Apabila engkau mendapati seorang murid yang nakal di antara teman-temanmu, suka membangkang terhadap guru-gurunya dan tidak menunaikan kewajibannya, maka hendaklah engkau menjauhi dari berteman dengannya agar tabiatnya yang jahat tidak menular kepadamu. Benarlah ketika penyair berkata :
Sesungguhnya tabiat itu mencuri tabiat
Dan barangsiapa menemani orang jahat, ia pun tertular

6. Apabila engkau berhenti dari sekolah, maka termasuk hak persahabatan adalah jangan melupakan teman-temanmu, tetapi engkau pelihara masa-masa persahabatan dan hari-hari menjadi murid. Engkau khususkan mereka diantara para sahabatmu yang lain dengan penghormatan dan kebaikan yang melebihi lainnya. Demikianlah kesetiaan di antara sesama saudara


Kembali ke halaman utama >>



Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse