7. Mencintai Kedua Orangtua
- Kedua orangtuamu sangat mencintaimu dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat payah memeliharamu. Akan tetapi keduanya gembira atas hal itu. Ibumu mengandungmu dalam perutnya 9 bulan, kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan kebersihan badan dan bajumu dan membuat pakaian yang halus serta mengantar ke tempat tidurmu yang bersih. Ia mengusir nyamuk darimu agar engkau bisa tidur dengan tenang dan memeliharamu dalam setiap waktu dari segala sesuatu yang mengganggumu pada waktu engkau berjalan atau duduk, bermain dan tidur. Dialah yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu berjalan dan bebicara. Alangkah sangat gembiranya bilamana engkau mulai berjalan atau berbicara.
- Setiap hari ayahmu keluar dari rumah. Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin untuk memperoleh harta yang akan dibelanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan seluruh keluargamu. Maka ia membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau perlukan seperti alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu yang bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau inginkan dengan amat gembira.
- Ayahmu juga ingin agar engkau hidup sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit. Oleh karena itu iamencegah darimu segala sesuatu yang membahayakan dan menyuruhmu untuk memelihara kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak yang luhur dan adab yang sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan orang-orang jahat dan ingin agar masa mendatang engkau menjadi seorang laki-laki sempurna dalam ilmu, terdidik dalam akhlak berpegang pada agama, di hargai diantara orang-orang dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia memasukkan dalam sekolah dan membiayai pendidikanmu.
- Sesungguhnya orangtuamu sangat mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya sangat sedih atas dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu. Keduanya berdo'a kepada Allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu tidak tidur semalaman untuk menjagamu. Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan kepadamu. Ayahmu memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah peduli mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.
8. Apa Kewajibanmu Terhadap Ibu Bapakmu?
Wahai anak tercinta! Engkau telah mengetahui kadar kecintaan ibu bapakmu terhadapmu dan apa yang dilakukannya demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau membalas kebaikan ini dengan kebaikan serta berbakti kepada keduanya.
Walaupun begitu dapat engkau saksikan keutamaan dan jasa dari keduanya. Engkau akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi hak-hak mereka dengan sempurna. Maka kerjakanlah nasehat-nasehat ini :
- Engkau cintai kedua orangtuamu dari lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh penghormtan. Engkau perlakukan mereka berdua dengan segala sesuatu yang mengembirakan hatinya dan engkau hindarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua orangtua. Engkau dengarkan nasehat-nasehat kedua orangtua dan segera mematuhi perintah-perintahnya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan kedua orangtuamu setiap pagi dan sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang berseri-seri serta do'akan meraka agar diberi panjang umur dalam kebaikan dan kesehatan, dan tercapai cita-cita mereka. Engkau do'akan agar Allah membalas kedua orangtuamu dengan sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka yang baik.
- Hendaklah engaku ketahui bahwa hidup ibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari Allah bagimu dan berkah serta rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang kepada mereka. Dalam hal itu terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits dikatakan : “Tidaklah seorang melihat kepada wajah kedua orangtuanya dengan pandangan kasih sayang, melainkan Allah menetapkan baginya akibat pandangan itu adalah haji yang diterima dan mabrur”. Hendaklah engkau jabat tangan mereka setiap hari dan engkau bermusyawarah dengan mereka tentang urusan-urusanmu. Engkau masukkan kegembiraan pada mereka dan engkau penuhi kebutuhan mereka. Mereka mendo'akanmu dengan segala kebaikan. Betapa besarnya kenikmatan-kenikmatan ini! Dan betapa banyaknya pahala ini! Seorang anak tidak mengetahui besarnya kenikmatan yang sebenarnya atas keberadaan ibu bapaknya, kecuali ia kehilangan mereka. Pada waktu itu ia merasakan kerugian yang besar dan kesedihan yang sangat atas perpisahannya dengan mereka.
- Hedaklah engkau bersikap sopan santun terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan membelakangi mereka seraya memanggil namanya, jangan tertawa di hadapannya tanpa keperluan atau bersuara keras. Janganlah enkau memandang mereka dengan pandangan yang tajam, jangan berdusta terhadap mereka atau memaki mereka atau berbicara dengan perkataan yang buruk ataupun mengeraskan suaramu di atas suara mereka. Alllah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : wahai Rabb, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil” (Al-Israa’ : 23-24).
- Berusahalah selalu untuk memperoleh ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara buku-buku dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada tempatnya masing-masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya. Hendaklah engkau kerjakan segala sesuatu yang mengembirakan mereka di dalam dan di luar rumah. Janganlah engkau mengganggu salah seorang dari saudaramu dan pelayan dan jangan pula bertengkar dengan anak-anak tetangga atau teman-temanmu di sekolah.
- Apabila engkau meminta sesuatu dari ibu bapakmu, maka janganlah meminta di hadapan orang banyak. Apabila kedua orangtuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka diamlah. Karena mereka lebih tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan sampai marah dan mengerutu serta bermuka cemberut. Apabila engkau duduk di depan mereka, maka duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan duduk di atas mereka berdiri dan jangan pula berjalan di depan mereka. Apabila salah seorang dari mereka memanggilmu, maka segeralah menjawabnya jangan berlambat-lambat atau berpura-pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan yang berulang-ulang. Waspadalah dengan sangat agar engkau tidak memaki ayah seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu bapakmu. Dalam hadits :”Termasuk dosa besar adalah orang yang memaki ibu bapaknya.” Orang-orang berkata , “Ya Rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya?”, “beliau menjawab, "Ya, jika ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya. Dan jika ia memaki ibu orang itu, lalu orang itu memaki ibunya”.
- Apabila engkau sudah besar dan mulai berkerja, maka engkau harus membantu kedua orangtuamu. Berilah nafkah menurut kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu lebih banyak daripada ayahmu, karena ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak payah dalam memeliharamu. Datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.. Lalu berkata,” Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling patut mendapat perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu”. Orang itu berkata lagi, “Kemudian siapa?” beliau menjawab, “Ibumu”. Orang itu berkata lagi, “Kemudian siapa?” beliau menjawab, “Ibumu” Orang itu berkata lagi, “Kemudian siapa?” beliau menjawab, “Ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka atau kedua-duanya meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka dengan berdo'a dan memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orangtuanya. Dalam hadits : :Ya Rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka wafat?” beliau menjawab, “Ya”, menshalatkan janazahnya, memohonkan ampun bagi keduanya, melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati teman-teman mereka serta menyambung hubungan kekeluargaan yang hanya bisa disambung melalui mereka”.
- Apabila engkau berbakti kepada kedua orangtuamu, maka engkau mendapat ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pahalanya yang besar. Dalam hadits : “Ridha Allah diperoleh karena rdha orangtua, dan murka Allah diperoleh karena murka kedua orangtua. Dalam hadits lain : “Berbakti kepada kedua orangtua lebih utama daripada shalat (sunnah), sedekah, puasa, haji, umrah, dan jihad di jalan Allah.”. dan anak-anakmu akan berbakti kepadamu dimasa mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “Berkatilah kepada ayahmu, tentu anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada orangtua adalah termasuk dosa-dosa terbesar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Dosa-dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada orangtua”. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pula : “Janganlah kamu durhaka kepada kedua orangtua, karena bau syurga itu tercium dari jarak 1000 tahun. Demi Alah seorang yang durhaka maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakannya”. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Terkutuklah bagi siapa yang mendurhakai kedua orangtuanya”.
- Apabila engkau melakukan kesalahan terhadap kedua orangtuamu, maka segeralah meminta maaf kepada mereka selama mereka masih hidup. Berjanjilah kepada dirimu untuk tidak mengulangi lagi kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka itu disegerakan di dunia, terutama setelah wafat kedua orangtuanya. Dalam hadits : “Semua dosa ditangguhkan Allah hukumannya sekehendak-Nya hingga hari kiamat, kecuali durhaka kepada orangtua. Karena Allah menyegerakan bagi pelakunya di masa hidup sebelum matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Seraya meminta bai’at untuk hijrah. Ia berkata, “Aku tidak datang kepadamu sebelum membuat kedua orangtuaku menangis.” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.”
- Tiada sesuatu yang lebih mengembirakan kedua orangtua daripada melihat anak yang menyenangkan hati mereka, berbakti, taat, bersopan santun dan mintalah do'a dari mereka hingga tercapai cita-citamu. Dalam hadits : “Do'a ayah bagi anaknya seperti do'a nabi bagi ummatnya.”