14. Kasih Sayang Ayah ( اَبُوْكَ الشَّفِيْقُ )
- Ketahuilah wahai Anak yang mulia , bahwa Ayahmu juga mencintaimu sebagaimana Ibumu mencintaimu, setiap hari dia keluar rumah dengan sabar kepayahan dan kepanasan berangkat ke pasar buka toko atau lapak untuk mendapatkan uang agar dapat membiayaimu membelikanmu pakaian dan makanan dan segala kebutuhanmu, semua itu dilakukannya dengan suka cita.
- Ayahmu juga yang menjaga kesehatanmu dan menjagamu dari hal-hal yang dapat menyakitimu, disaat engkau sakit dialah yang paling susah mencarikanmu dokter untuk mengobatimu,membelikanmu obat, dia tidak akan merasa senang sebelum kamu benar-benar sehat. Ayahmu jugalah yang senantiasa mendo'akan kesehatan dan keselamatanmu.
- Ayahmu juga yang senantiasa berpikir untuk pendidikanmu mencarikan sekolah untukmu, membelikan buku-buku pelajaran dan alat tulisnya agar kelak kamu menjadi orang yang sempurna berilmu pengetahuan, berbudi luhur serta bermanfaat untukmu dan juga masyarakatmu.
15. Adab Anak Dengan Ayahnya (اَدَابُ الْوَلَـدِ مَعَ اَبِيْـهِ )
- Wahai Anak yang tercinta, sudah seharusnya kamu bertata-karma kepada Ayahmu sebagaimana kepada Ibumu, mematuhi perintahnya serta menjauhi larangannya senantiasa mendengarkan nasehat nasehatnya karena ia tidak memerintahkanmu kecuali untuk hal-hal yang manfaat, dan tidak melarangmu kecuali pada hal-hal yang membahayakanmu .
- Seharusnya juga kamu memohon ridhanya , dengan cara menjaga buku-buku pelajaranmu, merawat pakaianmu dan segala alat-alat pelajaranmu dan menatanya dengan rapi di tempatnya, jangan sekali kali di sia-siakan semua itu, belajarlah yang tekun dan sungguh-sungguh serta amalkan di setiap waktu. jangan memaksa Ayahmu untuk membeli sesuatu yang tidak sanggup dibelinya, dan jangan sekali kali menyakiti (bertengkar) dengan teman atau saudara saudaramu
- Jika orangtua telah meridhaimu maka Tuhanmu akan meridhaimu juga, dan niscaya kelak kamu akan bahagia di dunia dan akhirat .
16. Cinta Kasih Seorang Ayah ( رَحْمَةُ الاَبِ )
Ada sebuah cerita seorang anak yang keras kepala berkali-kali Ayahnya melarang agar tidak mengganggu hewan dan tidak naik pohon, akan tetapi anak itu tidak mau mendengar ucapan Ayahnya. Suatu ketika anak itu memukul seekor kucing kemudian kucing itu menggigit kakinya sampai kakinya luka berdarah sampai anak itu merasa sangat sakit, sampai ia tidak bisa tidur, tidak enak makan karena saking sakitnya, akhirnya Ayahnya memanggilkan dokter untuknya hingga Ayahnya mengeluarkan banyak biaya untuk membayar dokternya dan membeli obatnya, akan tetapi Ayahnya tidak memperdulikan dengan semua itu karena kepingin anaknya segera sembuh .
Setelah ia sembuh anak itu berhenti dari kebiasaan buruknya, dan berjanji kepada Ayahnya akan mengerjakan nasehat-nasehat Ayahnya, dan tidak membangkang Ayahnya sampai ia selamat dari celaka, dan hidup enak selamanya .
17. Sopan Santun Seseorang Bersama Saudaranya (★اَدَابُ الْـوَلَدِ مَعَ اِخْوَتِـهِ★)
- Saudara kandungmu baik laki atau perempuan adalah orang yang terdekat denganmu setelah kedua orangtuamu, bila hendak membuat Ayah dan Ibu senang maka kepada saudara-saudara juga harus sopan dan santun, diantaranya dengan cara menghormati kakak-kakakmu dan mencintai mereka dengan setulus hati dan mengikuti nasehat-nasehatnya, dan juga menyayangi adik-adikmu dan mencintainya setulus hati, jangan sekali kali menyakitinya dan menghinanya, jangan bertengkar dengannya, jangan pula mengambil mainan adik adikmu karena hal itu menyebabkan orangtuamu marah.
- Jangan suka berebut masuk kamar mandi, berebut mainan, duduk di kursi atau yang lainnya. Bersabarlah dan harus ada yang mengalah salah satunya. Perilaku ini adalah salah satu cara untuk membuat orangtua senang dan mendapatkan ridhanya.
- Maafkanlah kesalahan saudaramu jika mereka berbuat salah, jelaskan kesalahannya dengan cara halus agar tidak mengulangi lagi kesalahannya, jangan sering bercanda karena bisa menyebabkan berselisih dan pertengkaran .
18. Dua Saudara Yang Saling Mencintai (★اَلْاَخَوَاَنِ الْمُتَحَابَّانِ★)
Ali dan Ahmad adalah dua saudara yang saling mencintai : mereka berangkat sekolah dan pulang selalu bersama, mereka saling tolong menolong melaksanakan kewajibannya, belajar bersama di sekolah dan di rumahnya, bermain bersama di waktu bermain.
Pada suatu hari, Ali membeli dua buku Akhlak lil Banin dia bertanya pada Ayahnya: Ayah mana Ahmad? Saya mau memberi hadiah buku ini padanya. Ayahnya sangat senang sekali dan memberitahukan bahwa Ahmad ada di kamarnya sedang belajar.
Maka segeralah Ali ke kamarnya Ahmad, ternyata Ahmad sedang belajar, Ali mengucapkan salam dan menyerahkan bukunya dengan senang hati, Ahmad pun menerima hadiah dari Ali dengan penuh rasa syukur. Kemudian Ahmad memberikan kotak pensil kepada Ali sambil berkata, ini hadiah untukmu saudaraku, Ali senang sekali menerima dan tidak lupa mengucapkan terimakasih.
Ketika gurunya mendengar kisah mereka berdua, gurunya merasa sangat senang dan memuji mereka berdua di hadapan murid-murid yang lain dan berkata, “Lihatlah anak-anak, Ali dan Ahmad, mereka sangat beruntung sekali, jadilah kalian seperti mereka agar hidup senantiasa bahagia.
19. Adab Seorang Anak Bersama Kerabatnya (اَدَابُ الْوَلَدِ مَعَ أَقَارِبِه)
- Anak yang baik senantiasa menghormati kerabatnya, semisal kakek neneknya, paman dan bibinya sangat ia cintai, karena mereka juga menyayanginya dan menyayangi orangtuanya.
- Senantiasa ridha kepada kerabatnya, dengan arti kata mengikuti perintahnya, menyambanginya sewaktu waktu terlebih di hari raya, ketika salah satunya sakit atau ada yang melahirkan atau baru datang dari bepergian. Ikut senang dikala mereka bersenang senang dan turut prihatin ketika mereka sedih. Tidak boleh berprilaku jelek kepada salah satu dari mereka, karena hal itu bisa menyebabkan murka Allah, murka orangtua dan kerabat yang lain.
- Anak yang baik juga senantiasa menyayangi anak-anak kerabatnya, bermain bersama, menanyakan keadaannya, tidak lalai disaat senang kecuali ketika bersama mereka. Dan seyogyanya ikut membantu kerabatnya ketika mereka membutuhkanmu, jangan sekali-kali bertikai dan memutuskan silaturahmi, tidak boleh menampakkan wajah yang tidak ramah kepada kerabat bahkan harus tersenyum dan gembira ketika bertemu dengan mereka dan berbicara dengan baik.
- Anak yang senantiasa baik pada kerabatnya akan hidup senang dan Allah akan melancarkan rejekinya serta memanjangkan umurnya.
20. Mustafa Bersama Kerabatnya, Yahya (مُصْطَفَى وَ قَرِيْبُهَ يَحْيَى)
Mustafa adalah anak orang kaya yang sangat baik, dia tidak sombong pada sesama, dia suka membantu terutama pada kerabat-kerabatnya.
Suatu ketika dia melihat Yahya, kerabatnya memakai pakaian yang sudah robek, segeralah dia pulang ke rumahnya dan mengambil baju yang baru kemudian diberikan kepada Yahya dia berkata : Ambillah pakaian ini saudaraku sebagai hadiah dariku, Yahya menerima baju itu dengan berlinang air karena senang sekali dan tidak lupa mengucapkan terimakasih atas kebaikan Mustafa.
Saat orangtuanya tahu cerita ini, Ayahnya senang sekali karena Mustafa telah membantu kerabatnya dan memuji kebaikan akhlaknya Mustafa.