BAB VI : Puasa
Puasa Ramadhan diwajibkan dengan salah satu ketentuan-ketentuan berikut ini:
Syarat sah puasa Ramadhan ada empat (4) perkara, yaitu:
Syarat wajib puasa Ramadhan ada lima perkara, yaitu:
Rukun puasa Ramadhan ada tiga perkara, yaitu:
Diwajibkan: mengqadha puasa, kafarat besar dan teguran terhadap orang yang membatalkan puasanya di bulan Ramadhan satu hari penuh dengan sebab menjima' lagi berdosa sebabnya .
Dan wajib serta qadha: menahan makan dan minum ketika batal puasanya pada enam tempat:
Dalam bulan Ramadhan bukan selainnya,
Batal puasa seseorang dengan beberapa macam, yaitu:
Membatalkan puasa di siang Ramadhan terbagi empat macam, yaitu:
Perkara-perkara yang tidak membatalkan puasa sesudah sampai ke rongga mulut ada tujuh macam, yaitu:
فصل - يجب صوم رمضان بأحد أمور خمسة: (أحدھا) بكمال شعبان ثلاثين يوما (وثانيھا) برؤية الھلال في حق من رآه وان كان فاسقا (وثالثا) بثبوته في حق من لم يره بعدل شھادة (ورابعا) بإخبار عدل رواية موثوق به سواء وقع في
القلب صدق أم لا أوغيره موثوق به إن وقع في القلب صدقه (وخامسھا) بظن دخول رمضان بالإجتھاد فيمن اشتبه عليه ذلك
Fasal SatuPuasa Ramadhan diwajibkan dengan salah satu ketentuan-ketentuan berikut ini:
- Dengan mencukupkan bulan Sya‟ban 30 hari.
- Dengan melihat bulan, bagi yang melihatnya sendiri.
- Dengan melihat bulan yang disaksikan oleh seorang yang adil di muka hakim.
- Dengan kabar dari seseorang yang adil riwayatnya juga dipercaya kebenarannya, baik yang mendengar kabar tersebut membenarkan ataupun tidak, atau tidak dipercaya akan tetapi orang yang mendengar membenarkannya.
- Dengan beijtihad masuknya bulan Ramadhan bagi orang yang meragukan dengan hal tersebut.
فصل - شروط صحته صحته أربعة أشياء: إسلام، وعقل، ونقاء من نحو حيض، وعلم بكون الوقت قبلا للصوم
Fasal KeduaSyarat sah puasa Ramadhan ada empat (4) perkara, yaitu:
- Islam.
- Berakal.
- Suci dari seumpama darah haidh.
- Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.
فصل - شروط وجوبه خمسة اشياء: اسلام، وتكليف، وإطاقة، وصحه، وإقامة
Fasal KetigaSyarat wajib puasa Ramadhan ada lima perkara, yaitu:
- Islam.
- Taklif (dibebankan untuk berpuasa).
- Kuat berpuasa.
- Sehat.
- Iqamah (tidak bepergian).
فصل - أركانه ثلاثة أشياء: نية ليلا لكل يوم في الفرض، وترك مفطر ذاكرا مختارا غير جاھل معذور، وصائم
Fasal KeempatRukun puasa Ramadhan ada tiga perkara, yaitu:
- Niat pada malamnya, yaitu setiap malam selama bulan Ramadhan.
- Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat.
- Bisa memilih (tidak ada paksaan) dan tidak bodoh yang ma'zur (dimaafkan).orang yang berpuasa.
فصل - يجب مع القضاء للصوم الكفارة العظمى والتعزير على من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آثم به للصوم
ويجب مع القضاء الإمساك للصوم في ستة مواضع: الأول في رمضان لافي غيره على متعد بفطره، والثاني على تارك النية ليلا في الفرض، والثالث على من تسحر ظانا بقاء الليل فبان خلافة أيضا، والرابع على من افطر ظانا الغروب فبان
خلافه ايضا، والخامس على من بان له يوم ثلاثين من شعبان أنه من رمضان، والسادس على من سبقه ماء المبالغة من مضمضة واستنشاق
Fasal KelimaDiwajibkan: mengqadha puasa, kafarat besar dan teguran terhadap orang yang membatalkan puasanya di bulan Ramadhan satu hari penuh dengan sebab menjima' lagi berdosa sebabnya .
Dan wajib serta qadha: menahan makan dan minum ketika batal puasanya pada enam tempat:
Dalam bulan Ramadhan bukan selainnya,
- Terhadap orang yang sengaja membatalkannya.
- Terhadap orang yang meninggalkan niat pada malam hari untuk puasa yang fardhu.
- Terhadap orang yang bersahur karena menyangka masih malam, kemudian diketahui bahwa fajar telah terbit.
- Terhadap orang yang berbuka karena menduga matahari sudah tenggelam, kemudian diketahui bahwa matahari belum tenggelam.
- Terhadap orang yang meyakini bahwa hari tersebut akhir Sya‟ban tanggal tigapuluh kemudian diketahui bahwa awal Ramadhan telah tiba.
- Terhadap orang yang terlanjur meminum air dari kumur-kumur atau dari air yang dimasukkan ke hidung.
فصل - يبطل الصوم: بردة، وحيض، ونفاس، أو ولادة، وجنون ولو لحظة، وبإغماء، وسكر تعدى به إن عمَّا جميع النھار
Fasal KeenamBatal puasa seseorang dengan beberapa macam, yaitu:
- Sebab-sebab murtad.
- Haidh.
- Nifas.
- Melahirkan.
- Gila sekalipun sebentar.
- Pingsan dan mabuk yang sengaja jika terjadi yang tersebut di siang hari pada umumnya.
فصل - الإفطار في رمضان أربعة انواع: واجب كما في الحائض والنفساء، وجائز كما في المسافر والمريض، ولاولاكما في المجنون، ومحرم كمن أخر قضاء رمضان تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
وأقسام الإفطار أربعة: أيضا ما يلزم فية القضاء والفدية وھو اثنان: الأول الإفطار لخوف على غيرة، والثاني الإفطار مع تأخير قضاء مع إمكانه حتى حتى رمضان آخر، وثانيھا مايلزم فية القضاء دون الفدية وھو يكثر كمغمى علية،
وثالثھما ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وھوشيخ كبير، ورابعھا لا ولا وھو المجنون الذي لم يتعد بجنونه
Fasal KetujuhMembatalkan puasa di siang Ramadhan terbagi empat macam, yaitu:
- Diwajibkan, sebagaimana terhadap wanita yang haid atau nifas.
- Diharuskan, sebagaimana orang yang berlayar dan orang yang sakit.
- Tidak diwajibkan, tidak diharuskan, sebagaimana orang yang gila.
- Diharamkan (ditegah), sebagaimana orang yang menunda qadha Ramadhan, padahal mungkin dikerjakan sampai waktu qadha tersebut tidak mencukupi.
- Orang yang diwajibkan qadha dan fidyah, seperti perempuan yang membatalkan puasanya karena takut terhadap orang lain saperti bayinya. Dan seperti orang yang menunda qadha puasanya sampai tiba Ramadhan berikutnya.
- Orang yang diwajibkan mengqadha tanpa membayar fidyah, seperti orang yang pingsan.
- Orang yang diwajibkan terhadapnya fidyah tanpa mengqadha, seperti orang yang sangat tua yang tidak kuasa.
- Orang yang tidak diwajibkan mengqadha dan membayar fidyah, seperti orang gila yang tidak disengaja.
فصل - الذي لا يفطِر مما يصل إلى الجوف سبعة أفراد: مايصل إلى الجوف بنسيان أو جھل، أو إكراة، وبجريان ريق بما بين أسنانه وقد عجز عن مجه لعذره، وما وصل إلى الجوف وكان غبار طريق، وما وصل إلية وكان غربلة دقيق، أوذبابا طائرا أو نحوه
Fasal KedelapanPerkara-perkara yang tidak membatalkan puasa sesudah sampai ke rongga mulut ada tujuh macam, yaitu:
- Ketika kemasukan sesuatu seperti makanan ke rongga mulut denga lupa.
- Atau tidak tahu hukumnya.
- Atau dipaksa orang lain.
- Ketika kemasukan sesuatu ke dalam rongga mulut, sebab air liur yang mengalir di antara gigi-giginya, sedangkan ia tidak mungkin mengeluarkannya.
- Ketika kemasukan debu jalanan ke dalam rongga mulut.
- Ketika kemasukan sesuatu dari ayakan tepung ke dalam rongga mulut.
- Ketika kemasukan lalat yang sedang terbang ke dalam rongga mulut.
<< Bab 1 : Aqidah Bab 5 : Zakat >>