Dari Ibrahim, “Aku bertanya kepada Al-Fudhail mengenai apa itu TAWADHU’."
Jawaban beliau,
“ Engkau tunduk dan patuh kepada kebenaran. Jika ada sebuah kebenaran yang engkau dengar dari anak kecil maka engkau menerimanya. Bahkan sebuah kebenaran yang engkau terima dari orang bodoh pun, engkau menerimanya.”
Sementara itu, ketika kutanya mengenai SABAR DALAM MENGHADAPI MUSIBAH, jawaban beliau, "Dengan tidak menceritakannya.'”
(Hilyatul Auliya’, 8:91)
**
Ibrah: Pada umumnya, tidaklah seseorang itu menolak kebenaran melainkan karena ia melecehkan atau berburuk sangka. Ia menganggap bahwa dirinya lebih dari orang lain, baik dari sisi kecerdasan, kedudukan, harta dan sebagainya. Adapun menerima kebenaran, maka terimalah kebenaran dari insan manapun.
Jawaban beliau,
تخضع للحق، وتنقاد له وتقبله ممن قاله، ولو تسمعه من صبي قبله، ولو تسمعه من أجهل الناس قبله
“ Engkau tunduk dan patuh kepada kebenaran. Jika ada sebuah kebenaran yang engkau dengar dari anak kecil maka engkau menerimanya. Bahkan sebuah kebenaran yang engkau terima dari orang bodoh pun, engkau menerimanya.”
Sementara itu, ketika kutanya mengenai SABAR DALAM MENGHADAPI MUSIBAH, jawaban beliau, "Dengan tidak menceritakannya.'”
(Hilyatul Auliya’, 8:91)
**
Ibrah: Pada umumnya, tidaklah seseorang itu menolak kebenaran melainkan karena ia melecehkan atau berburuk sangka. Ia menganggap bahwa dirinya lebih dari orang lain, baik dari sisi kecerdasan, kedudukan, harta dan sebagainya. Adapun menerima kebenaran, maka terimalah kebenaran dari insan manapun.