مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ , عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رَفَعَهُ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ « اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Abu Sa’id al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sampai kepada Rasulullah ﷺ, “Jika anak manusia masuk waktu pagi, sesungguhnya seluruh anggota tubuh mengadu kepada lisan, mereka berkata: ‘Takutlah kamu kepada Allah tentang kami, sesungguhnya kami akan bersamamu, jika kamu lurus maka kami akan lurus dan jika kamu berbelok kami akan berbelok’.” (HR. Tirmidzi)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
روينا عن الاستاذ أبى القاسم القشيرى رحمه الله قال الصمت بسلامة وهو الأصل والسكوت فى وقته صفة الرجال كما إن النطق في موضعه من أشرف الخصال
Diriwayatkan kepada kami bahwa Abu al-Qasim al-Qusyairy rahimahullah berkata, “Diam adalah keselamatan dan ia adalah hukum asal, dan diam pada waktunya sifatnya orang-orang terpandang, sebagaimana berbicara pada tempatnya termasuk sifat yang mulia.”
Beliau rahimahullah juga berkata,
وروينا عن الفضيل بن عياض رحمه الله قال من عد كلامه من عمله قل كلامه فيما لا يعنيه وعن ذى النون رحمه الله أصون الناس لنفسه أمسكهم للسانه والله أعلم
Diriwayatkan kepada kami bahwa Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang menghitung-hitung perkataannya dari perbuatannya maka akan sedikit perkataannya terhadap sesuatu yang tidak bermanfaat untuknya”. Dan diriwayatkan dari Dzin Nun rahimahullah, ia berkata: “Seorang yang paling menjaga dirinya di antara manusia adalah yang paling menjaga lisannya.” (Lihat kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 2/19)