Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Bicara Hidayah » PERINGATAN ITU MEMBERI MANFAAT BAGI ORANG-ORANG BERIMAN


PERINGATAN ITU MEMBERI MANFAAT BAGI ORANG-ORANG BERIMAN

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (Adz-Dzaariyaat [51]: 55)

Ayat di atas didahului dengan perintah Allah Subhnahu wa Ta'ala kepada Rasulullah ﷺ untuk berpaling dari orang-orang kafir dan tidak selalu risau dan galau terhadap dosa-dosa mereka (Adz-Dzaariyaat [51]: 54). Sebab, tugas Rasul hanyalah Al-Balaagh (menyampaikan risalah) dan At-Tadzkir. Dan beliau ﷺ telah melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Ayat ini menunjukan kegalauan yang sekaligus perhatian besar Rasulullah yang besar terhadap kaumnya. Namun, kemudian Allah menegaskan bahwa tugas beliau hanyalah memberi peringatan, bukan memberi hidayah. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Maka tetaplah memberi peringatan, sesungguhnya engkau hanya pemberi peringatan” (Al-Ghaasyiyah [88]: 21).

Apakah mereka merespon secara positif atau negatif itu bukan wewenang dan urusan Nabi. Firman Allah, “Engkau tidaklah mampu menguasai (hati) mereka” (Al-Ghaasyiyah [88]: 22). Sebab, yang mampu memberi hidayah hanyalah Allah.

Karenanya Rasulullah ﷺ pernah ditegur olah Allah ketika bersikeras ingin mengajak dan menyeru pamannya, Abu Thalib kepada laailaaha illallah menjelang akhir hayatnya seperti dalam hadits riwayat Imam Muslim (lihat Asbabun Nuzul, As-Suyuti) sehingga turunlah ayat, “Sesungguhnya engkau tidak akan mampu memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai. Akan tetapi Allah yang mampu memberi hidayah kepada orang yang ia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang telah mendapat hidayah” (Al-Qashas [28]: 56).

Menurut Syeikh Abdurrahman as-Sa’di dalam kitab tafsirnya, bahwa At-Tadzkir yang diemban oleh Nabi dan juga da’i ada dua macam:

Mengingatkan hal-hal yang tidak diketahui secara terperinci, namun secara global dapat dicerna dan diketahui oleh fitrah dan akal. Sebab, Allah telah menciptakan akal untuk menyukai kebaikan dan membenci keburukan. Dan syari’at Allah menyetujui hal itu. Untuk itu semua yang diperintahkan dan dilarang oleh syari’at adalah masuk dalam kategori tadzkir.

Dan sempurnanya tadzkir adalah mengingatkan kebaikan dan kemaslahatan yang terdapat dalam setiap perintah syari’at dan mengingatkan kemudharatan yang terdapat dalam setiap larangan syari’at.

Mengingatkan apa yang sudah maklum diketahui oleh orang-orang mukmin, tetapi kelalaian menimpanya sehingga perlu diingatkan secara berulang-ulang supaya terpatri dalam benaknya untuk kemudian diamalkan. (Tafsir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan, As-Sa’di, hal. 812, Muassasah Ar-Risalah Lebanon, 2002)

Dari sudut pandang pendidikan keluarga. Tentu ayat ini sangat penting bagi para orangtua dan kalangan pendidik bahwa kewajiban mereka adalah selalu mengingatkan secara kesinambungan dan tanpa kenal putus asa para anak dan siswa mereka untuk senantiasa rajin belajar, berakhlakul karimah dan menjadi anak yang shalih.

Orang beriman selalu merespon positif teguran dan peringatan

Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta'ala mempostkan bahwa peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Keimanan, rasa takut (khosyyah), ketundukan dan mengikuti ridha Allah yang mereka miliki mewajibkan mereka untuk dapat mengambil manfaat setiap teguran, nasehat dan peringatan. Ayat ini sekaligus memberikan pemahaman betapa bahayanya orang yang tidak terpengaruh dan tidak mengambil manfaat dari peringatan. Sebab, dikhawatirkan hal ini menafikan keimanannya.

Sungguh kerugian dan malapetaka besar ketika seseorang mengklaim beriman, tetapi tidak dianggap beriman karena tidak mau mengambil pelajaran dari setiap peringatan.

Hal ini dipertegas oleh Allah Subhnahu wa Ta'ala dalam ayat yang lain, “Maka berikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut akan dapat mengambil pelajaran, sementara orang yang celaka akan menjauhinya” (Al-A’la [85]: 9:10).

Sementara orang yang tidak memiliki iman dan tidak memiliki kesiapan untuk menerima peringatan, maka tidak ada manfaatnya memberikan peringatan kepadanya. Ia seperti tanah yang teramat tandus dan gersang yang tidak terpengaruh oleh air hujan sederas apapun. Manusia yang semacam ini meski dibombardir dengan ayat sebayak apapun tidak akan beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.

Inilah prototype orang kafir yang sangat bebal dan kebal terhadap peringatan apa pun sebagaimana firman Allah Subhnahu wa Ta'ala “Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja engkau beri peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman” (Al-Baqarah [2]: 6)

Hal ini menuntut kita untuk waspada, jangan sampai kita memiliki sifat seperti orang kafir. Seorang istri harus mendengar nasehat dan peringatan suaminya. Begitu juga sebaliknya. Anak mendengar peringatan-peringatan dan petuah orangtuanya. Murid mesti merespek nasehat dan teguran gurunya.

Seorang pemimpin harus merespon positif setiap peringatan dan teguran rakyatnya. Sekeras apapun peringatan yang ditunjukan kepada kita, dari siapapun datangnya selama itu positif dan membawa kebaikan dunia dan akhirat, kita harus menerimanya dengan lapang dada dan tangan terbuka.

Al-Qur'an telah mengabadikan sosok ternama di zamannya yang dihancurkan dan dibinasakan olah Allah Subhnahu wa Ta'ala karena sombong dan tidak pernah mau mendengar nasehat dan peringatan Rasul-Nya. Di antaranya adalah kaum ‘Ad, Tsamud, Fir’aun, Qarun dan lain-lain.

Nah, relakah terlucuti keimanan dari hati kita gara-gara kita tidak mau mengambil manfaat dari setiap peringatan?! Sebab, dalam kajian tafsir Imam Ibnu Katsir - rahimahullah - bahwa, “Hanya hati yang beriman yang dapat mengambil manfaat dari setiap peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir V/213)

Dan keunggulan manusia-manusia besar yang dicatat dengan tinta emas sejarah adalah diantaranya disebabkan mereka adalah manusia yang selalu terbuka dengan teguran dan peringatan. Sayyidina Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu misalnya, mengungkapkan kebahagiaannya yang luar biasa ketika ditegur dan diperlihatkan kekurangan-kekuranganya oleh sahabatnya, bahkan beliau radhiyallahu 'anhu sampai perlu mendo'akannya dengan mengatakan, “Semoga Allah merahmati orang yang menghadiahkan kepadaku aib atau kekurangan-kekuranganku.”

Semoga kita sekeluarga selalu mampu memelihara dan mempertahankan kualitas keimanan kita dengan selalu merespon positif setiap nasehat, teguran dan peringatan dari manapun datangnya.

Tajuk asal: KITA ADALAH PEMBERI PERINGATAN, BUKAN PEMBERI HIDAYAH

#bicarahidayah


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse