Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Kisah Hikmah » PERIHAL KEMULIAAN


PERIHAL KEMULIAAN

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

Diceritakan dari Abdullah bin Mubarok, dia berkata : "Ketika aku berada di Mekkah terjadi kemarau panjang, orang-orang berkumpul di Arafah untuk meminta hujan, akan tetapi bukannya turun hujan malah semakin panas.

Mereka melakukan hal itu di hari Jum'at, dan hari Jum'at kemudian, mereka semua keluar menuju Arafah kembali, dan aku melihat ada seorang budak hitam yang berbadan kurus, dia melakukan shalat dua raka'at, kemudian sujud dan berdo'a : "Ya Allah, demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan mengangkat kepalaku dari sujud ini sehingga Engkau berkenan memberikan siraman hujan pada hamba-hamba-Mu."

Kemudian aku melihat segumpal awan hitam datang, maka berkumpullah menjadi gumpalan-gumpalan mendung sehingga langit menjadi gelap dan turunlah hujan dengan derasnya.

Maka laki-laki itu berucap : "Alhamdulillaah", dan pergi.

Lalu aku mengikuti jejaknya sehingga aku melihat laki-laki itu masuk ke dalam sebuah tempat penjualan budak.

Kemudian aku pulang dan di pagi harinya aku membawa bekal dirham dan dinar menuju ke rumah penjualan budak tersebut.

Sesampainya di sana, aku berkata : "Aku ingin membeli budak."
Lalu sang penjual budak mengeluarkan budak-budaknya sekitar 30 orang, kemudian aku bertanya : "Apakah selain ini masih ada lagi?"
Maka penjual itupun menjawab : "Masih ada satu budak maysum, akan tetapi orangnya pendiam."

Lalu aku berkata : "Mana, tolong perlihatkan padaku."

Lalu penjual itu mengeluarkan budak yang pernah aku lihat itu.
Lalu aku bertanya : "Berapa harga budak ini?"

Lalu penjual itu menjawab : "Aku membeli budak ini 20 dinar tapi jika untukmu cukup 10 dinar saja."

Lalu aku berkata : "Tidak, aku akan menambahkan lagi menjadi 27 dinar."

Akhirnya aku mngambilnya dan membawanya pulang.
Lalu budak itu bertanya kepadaku : "Wahai Tuanku, kenapa engkau membeliku sedangkan aku ini tidak mampu melayanimu?"
Lalu aku menjawab : "Justru aku membelimu agar kamu menjadi tuanku dan aku yang akan melayanimu."

Lalu ia bertanya : "Kenapa kau melakukan ini?"

Lalu aku menjawab : "Kemarin aku melihat kamu berdo'a kepada Allah dan seketika itu Allah mengabulkannya dan dari situlah aku tahu kemuliaanmu di sisi Allah."

Lalu budak itu bertanya : "Apakah kau benar-benar melihatnya kemarin?"

Lalu aku menjawab : "Iya, aku benar-benar melihatnya."
Lalu ia bertanya : "Apakah engkau ingin memerdekakan aku?"
Lalu aku menjawab : "Sesungguhnya kamu itu telah merdeka di hadapan Allah."

Lalu aku mendengar hatif : "Hai Ibnu Mubarok, berbahagialah engkau karena Allah telah mengampunimu."

Akhirnya, budak itu berwudhu dan shalat dua raka'at, lalu ia berucap : "Aku bersyukur, telah dimerdekakan oleh tuanku yang kecil, bagaimana rasanya jika dimerdekakan oleh Tuanku yang Maha Agung?"

Kemudian dia berwudhu lagi dan shalat lagi dua raka'at, kemudian ia menengadahkan kedua tangannya sembari berdo'a : "Ya Allah, Engkau telah mengetahui bahwa aku ini telah beribadah kepadamu selama 30 tahun, dan telah terjadi sebuah perjanjian antara diriku dengan-Mu bahwa jangan sampai terbuka rahasiaku ini, jika telah terbuka seperti ini, maka cabutlah nyawaku.” Lantas ia terjatuh dan meninggal seketika.

Kemudian aku mengkafaninya, akan tetapi tidak dengan kain kafan yang bagus, aku menyalatinya dan menguburkannya.

Dan ketika aku tidur, aku melihat seorang laki-laki tampan dengan pakaian rapi dan ia bersama laki-laki besar yang juga tampan rupawan, kemudian keduanya memegang pundaknya masing-masing, kemudian ia bertanya kepadaku.
"Hai Ibnu Mubarok, apakah kamu tidak malu kepada Allah?"

Kemudian mereka itu berjalan, lalu aku bertanya : "Siapa engkau?"
Laki-laki itu menjawab : "Aku adalah Rasulullah dan ini adalah datukku Ibrahim."

Lalu aku berkata : "Bagaimana mungkin aku tidak malu kepada Allah sedangkan aku ini melakukan shalat."

Lalu Rasulullah menjawab : "Salah satu wali Allah telah meninggal dunia, akan tetapi engkau tidak mau memberi kain kafan yang bagus."

Maka pada keesokan harinya, aku mengeluarkan budak itu dari kubur dan aku memberinya kain kafan yang bagus, menyalatinya dan menguburkannya kembali.

******

Syeikh Abul Qasim al-Hakim ditanya : "Lebih utama manakah orang Islam yang maksiat lalu bertaubat dibandingkan dengan orang kafir yang kembali beriman {masuk Islam}?"
Beliau menjawab : "Orang maksiat yang bertaubatlah yang lebih utama, karena orang kafir dimasa ia kafir adalah orang asing {tak mengerti Tuhan} sedangkan orang Islam yang bermaksiat dikala ia masih bermaksiat adalah orang arif {mengerti} pada Tuhannya, dan sesungguhnya kafir ketika masuk Islam adalah ia pindah dari derajat asing menuju pada derajat arif sedangkan muslim yang bermaksiat adalah ia pindah dari derajat arif menuju ke derajat kekasih."

Sebagaimana firman Allah : "Dan Allah mencintai orang-orang yang bertaubat "
Wallahu a'lam

(Hikayah An-Nawadir, Hikayat Ke-09)


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse