Sesungguhnya ada seorang abid (ahli ibadah) yang sedang melaksanakan shalat, maka ketika ia membaca fatihah dan sampai pada kalimat "Iyyaaka na'budu" tiba-tiba tersirat dalam benaknya bahwa sesungguhnya ia adalah seorang hamba penyembah Allah yang sejati .
Dan kemudian dia mendengar sebuah suara yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih mempertuhankan makhluk."
Maka dia bertaubat dan menjauh dari manusia (uzlah).
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih takluk kepada istrimu."
Maka ia mentalak istrinya.
Dan ketika ia melakukan shalat lagi dan telah selesai membaca "Iyyaaka na'budu"
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih memberatkan harta bendamu"
Kemudian semua hartanya itu dishodaqohkan .
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih menyukai pakaianmu."
Kemudian semua pakaiannya dishadaqahkan, kecuali hanya pakaian yang digunakannya untuk beribadah.
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
"Nah, sekarang kau benar-benar telah menjadi seorang hamba yang sejati."
Wallahu a'lam.
(Hikayah An-Nawadir, Hikayat Ke-03)
Dan kemudian dia mendengar sebuah suara yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih mempertuhankan makhluk."
Maka dia bertaubat dan menjauh dari manusia (uzlah).
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih takluk kepada istrimu."
Maka ia mentalak istrinya.
Dan ketika ia melakukan shalat lagi dan telah selesai membaca "Iyyaaka na'budu"
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih memberatkan harta bendamu"
Kemudian semua hartanya itu dishodaqohkan .
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
Kemudian ia mendengar sebuah suara lagi yang berkata :
"Sesungguhnya kamu itu berbohong, kamu bukan hamba yang sejati karena kamu masih menyukai pakaianmu."
Kemudian semua pakaiannya dishadaqahkan, kecuali hanya pakaian yang digunakannya untuk beribadah.
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat "Iyyaaka na'budu",
"Nah, sekarang kau benar-benar telah menjadi seorang hamba yang sejati."
Wallahu a'lam.
(Hikayah An-Nawadir, Hikayat Ke-03)