Surat Al-Mujadilah Ayat 11
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat….” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Allah meninggikan, maknanya Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘mengangkat’, yaitu mengangkat kaum mukminin di atas selain kaum mukminin dan mengangkat orang yang berilmu di atas orang yang tidak berilmu.
“orang-orang yang diberi ilmu”, yang dimaksud ilmu di dalam ayat ini adalah ilmu syar’i. Sebab dengannyalah seseorang akan mendapatkan keterangan dalam mengamalkan agamanya berdasarkan tuntunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
“Beberapa derajat.”
Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Yaitu derajat di dalam agama ketika mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.”
Ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mulia ini menjelaskan keutamaan para ahli ilmu dan orang-orang yang senantiasa menuntut ilmu agama. Di samping karena keimanan yang mereka miliki, mereka juga diangkat derajat dan kedudukannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena bertambahnya ilmu agama mereka, yang menjadikannya semakin jauh dari kejahilan dan mendekatkan kepada keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat kaum mukminin dari kalian wahai kaum, dengan ketaatan mereka kepada Rabb mereka. (Mereka taat) pada apa yang diperintahkan kepada mereka untuk melapangkan ir (majelis) ketika mereka diperintahkan untuk melapangkannya atau mereka bangkit menuju kebaikan apabila diperintahkan mereka untuk bangkit kepadanya.
Dengan keutamaan ilmu yang mereka miliki, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dari ahlul iman (kaum mukminin) di atas kaum mukminin yang tidak diberikan ilmu, jika mereka mengamalkan apa yang mereka diperintahkan.” Lalu beliau menukilkan beberapa perkataan ulama salaf, di antaranya Qatadah rahimahullah, beliau berkata, “Sesungguhnya dengan ilmu, pemiliknya memiliki keutamaan.
Sesungguhnya ilmu memiliki hak atas pemiliknya, dan hak ilmu terhadap kamu, wahai seorang alim, adalah keutamaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada setiap pemilik keutamaan, keutamaannya.” (Tafsir ath-Thabari, juz 28 hlm. 19)
Wallahu a'lam bish-shawab
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat….” (QS. Al-Mujadilah: 11)
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ
Allah meninggikan, maknanya Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘mengangkat’, yaitu mengangkat kaum mukminin di atas selain kaum mukminin dan mengangkat orang yang berilmu di atas orang yang tidak berilmu.
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ
“orang-orang yang diberi ilmu”, yang dimaksud ilmu di dalam ayat ini adalah ilmu syar’i. Sebab dengannyalah seseorang akan mendapatkan keterangan dalam mengamalkan agamanya berdasarkan tuntunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
دَرَجَٰتٖۚ
“Beberapa derajat.”
Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Yaitu derajat di dalam agama ketika mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.”
Ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mulia ini menjelaskan keutamaan para ahli ilmu dan orang-orang yang senantiasa menuntut ilmu agama. Di samping karena keimanan yang mereka miliki, mereka juga diangkat derajat dan kedudukannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena bertambahnya ilmu agama mereka, yang menjadikannya semakin jauh dari kejahilan dan mendekatkan kepada keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat kaum mukminin dari kalian wahai kaum, dengan ketaatan mereka kepada Rabb mereka. (Mereka taat) pada apa yang diperintahkan kepada mereka untuk melapangkan ir (majelis) ketika mereka diperintahkan untuk melapangkannya atau mereka bangkit menuju kebaikan apabila diperintahkan mereka untuk bangkit kepadanya.
Dengan keutamaan ilmu yang mereka miliki, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dari ahlul iman (kaum mukminin) di atas kaum mukminin yang tidak diberikan ilmu, jika mereka mengamalkan apa yang mereka diperintahkan.” Lalu beliau menukilkan beberapa perkataan ulama salaf, di antaranya Qatadah rahimahullah, beliau berkata, “Sesungguhnya dengan ilmu, pemiliknya memiliki keutamaan.
Sesungguhnya ilmu memiliki hak atas pemiliknya, dan hak ilmu terhadap kamu, wahai seorang alim, adalah keutamaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada setiap pemilik keutamaan, keutamaannya.” (Tafsir ath-Thabari, juz 28 hlm. 19)
Wallahu a'lam bish-shawab