Abah Guru Sekumpul sering berpesan “Berbaik sangkalah kalian kepada Allah dan kepada hamba Allah”
Tentang ini, Habib Ali bin Abdullah al-'Aydrus pernah bercerita…
Ada seorang Habib yang dekat dengan Kyai Hamid Pasuruan (beliau adalah Guru Abah Guru sekumpul) datang kepada Kyai Hamid meminta amalan untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam.
Lalu Kyai Hamid berkata, “Habib antum gak perlu repot, kalau memang Habib ingin bertemu dan bersalaman dengan Nabi Khaidir, Habib tunggu besok pagi sampai Dzuhur, siapa yang pertama kali memberi salam kepada antum, ialah Nabi Khaidir…”
Besok paginya selesai shalat Shubuh sang Habib dengan pakaian yang terbaik yang beliau punyai, memakai minyak wangi, duduk di depan rumah beliau, menunggu orang yang memberi salam kepada beliau…
Lama beliau menunggu namun tak ada juga orang yang memberi salam kepada beliau, bahkan orang-orang yang biasanya kalau bertemu beliau memberi salam, pada hari itu waktu bertemu beliau pun tak memberi salam, hingga hampir sampai waktu shalat Dzuhur.
Dalam hati Habib, wah aku dibohongi Kyai Hamid ini, sampai sekarang tidak ada Nabi Khaidir menemui aku…
Dikarenakan waktu sudah mendekati Dzuhur sang Habib itupun berangkat menuju Mesjid Agung Pasuruan untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah..
Di pertengahan jalan sang Habib bertemu orang yang membersihkan selokan yang berisikan air comberan yang hitam dan kotor, orang tersebut menguras selokan dan menaruh tumpukan kotoran itu di samping selokan tersebut.
Waktu Habib lewat di dekatnya, si pembersih selokan tersebut memberi salam kepada Habib dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman kepada Habib…
Habib pun menjawab salamnya, lalu berkata kepada orang tersebut,
“Mohon maaf, aku tak bisa bersalam dengan kamu, karena kamu sekarang dalam keadaan kotor bekas comberan, sedang aku mau melaksanakan shalat Dzuhur..
Sesampainya di mesjid sang Habib melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah seperti yang biasa dilakukan..
Setelah selesai shalat dan berwirid sang Habib pun menemui Kyai Hamid untuk berbicara kepada Kyai Hamid tentang kedongkolannya mulai dari pagi hingga siang menunggu kedatangan Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam, yang tak kunjung datang dan bersalaman dengan beliau..
Habib berkata : “Kyai antum bohongi ana !!!
Kyai hamid : “Ana bohong apa Habib sama antum…?”
Habib : “Antum bilang kalo Nabi Khaidir akan menemui ana pada hari ini…”
Kyai Hamid : “Memang betul Habib, ana kemaren bilang kaya gitu..”
Habib : “Nah ana mulai tadi pagi sampai sekarang tak bertemu Nabi Khaidir 'alaihissalam”
Kyai Hamid : “Habib antum ingat dulu, dari tadi pagi sampai sekarang siapa yang mula-mula memberi salam sama Habib…?
Habib : “Tidak ada…!”
Kyai Hamid : “Antum ingat-ingat lagi…”
Lalu Habib teringat dengan orang yang membersihkan selokan yang berisikan comberan..
Sang Habib pun menceritakan hal tersebut kepada Kyai Hamid….
Kyai Hamid : “Habib orang tersebutlah Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam…”
Mendengar penjelasan Kyai Hamid, bersegeralah Habib pergi untuk menemui orang yang membersihkan selokan tersebut, sesampainya di lokasi itu, Habib tak mendapati lagi orang tersebut, dan selokan itu seperti tak pernah dibersihkan, tumpukan kotoran yang tadi di samping kotoran pun tak ada…
Sekianlah cerita ini…
_________________
Dari cerita ini, kita bisa mengambil hikmah, bahwa kita harus tawadhu dan berbaik sangka dengan orang lain, boleh jadi orang yang terlihat hina di mata kita, ternyata lebih mulia dari pada kita di sisi ALLAH Subhanahu wa Ta'ala …
Semoga kita bisa mengamalkan dan melaksanakan pesan dan papadah Abah Guru Sekumpul ini…. Aamiin Allahumma aamiin.
Tentang ini, Habib Ali bin Abdullah al-'Aydrus pernah bercerita…
Ada seorang Habib yang dekat dengan Kyai Hamid Pasuruan (beliau adalah Guru Abah Guru sekumpul) datang kepada Kyai Hamid meminta amalan untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam.
Lalu Kyai Hamid berkata, “Habib antum gak perlu repot, kalau memang Habib ingin bertemu dan bersalaman dengan Nabi Khaidir, Habib tunggu besok pagi sampai Dzuhur, siapa yang pertama kali memberi salam kepada antum, ialah Nabi Khaidir…”
Besok paginya selesai shalat Shubuh sang Habib dengan pakaian yang terbaik yang beliau punyai, memakai minyak wangi, duduk di depan rumah beliau, menunggu orang yang memberi salam kepada beliau…
Lama beliau menunggu namun tak ada juga orang yang memberi salam kepada beliau, bahkan orang-orang yang biasanya kalau bertemu beliau memberi salam, pada hari itu waktu bertemu beliau pun tak memberi salam, hingga hampir sampai waktu shalat Dzuhur.
Dalam hati Habib, wah aku dibohongi Kyai Hamid ini, sampai sekarang tidak ada Nabi Khaidir menemui aku…
Dikarenakan waktu sudah mendekati Dzuhur sang Habib itupun berangkat menuju Mesjid Agung Pasuruan untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah..
Di pertengahan jalan sang Habib bertemu orang yang membersihkan selokan yang berisikan air comberan yang hitam dan kotor, orang tersebut menguras selokan dan menaruh tumpukan kotoran itu di samping selokan tersebut.
Waktu Habib lewat di dekatnya, si pembersih selokan tersebut memberi salam kepada Habib dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman kepada Habib…
Habib pun menjawab salamnya, lalu berkata kepada orang tersebut,
“Mohon maaf, aku tak bisa bersalam dengan kamu, karena kamu sekarang dalam keadaan kotor bekas comberan, sedang aku mau melaksanakan shalat Dzuhur..
Sesampainya di mesjid sang Habib melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah seperti yang biasa dilakukan..
Setelah selesai shalat dan berwirid sang Habib pun menemui Kyai Hamid untuk berbicara kepada Kyai Hamid tentang kedongkolannya mulai dari pagi hingga siang menunggu kedatangan Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam, yang tak kunjung datang dan bersalaman dengan beliau..
Habib berkata : “Kyai antum bohongi ana !!!
Kyai hamid : “Ana bohong apa Habib sama antum…?”
Habib : “Antum bilang kalo Nabi Khaidir akan menemui ana pada hari ini…”
Kyai Hamid : “Memang betul Habib, ana kemaren bilang kaya gitu..”
Habib : “Nah ana mulai tadi pagi sampai sekarang tak bertemu Nabi Khaidir 'alaihissalam”
Kyai Hamid : “Habib antum ingat dulu, dari tadi pagi sampai sekarang siapa yang mula-mula memberi salam sama Habib…?
Habib : “Tidak ada…!”
Kyai Hamid : “Antum ingat-ingat lagi…”
Lalu Habib teringat dengan orang yang membersihkan selokan yang berisikan comberan..
Sang Habib pun menceritakan hal tersebut kepada Kyai Hamid….
Kyai Hamid : “Habib orang tersebutlah Nabiyullah Khaidir 'alaihissalam…”
Mendengar penjelasan Kyai Hamid, bersegeralah Habib pergi untuk menemui orang yang membersihkan selokan tersebut, sesampainya di lokasi itu, Habib tak mendapati lagi orang tersebut, dan selokan itu seperti tak pernah dibersihkan, tumpukan kotoran yang tadi di samping kotoran pun tak ada…
Sekianlah cerita ini…
_________________
Dari cerita ini, kita bisa mengambil hikmah, bahwa kita harus tawadhu dan berbaik sangka dengan orang lain, boleh jadi orang yang terlihat hina di mata kita, ternyata lebih mulia dari pada kita di sisi ALLAH Subhanahu wa Ta'ala …
Semoga kita bisa mengamalkan dan melaksanakan pesan dan papadah Abah Guru Sekumpul ini…. Aamiin Allahumma aamiin.
#Ala_nu