KETAHUILAH wahai saudara bahwasanya pembacaan Al-Qur'an menjernihkan karatan hati, menenangkan jiwa, menghilangkan dukacita, melapangkan masalah, menurunkan ‘sakinah‘ (ketentraman), menyebabkan engkau diliputi rahmat, serta dinaungi oleh malaikat. Allah pun menyebutmu di hadapan malaikat-Nya. Allah berfirman,
“Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (Ar-Ra'd: 28)
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)
Ketahuilah bahwasanya ketika engkau membaca Al-Qur'an engkau berada pada hadhirat Allah dan penduduk langit mengingatimu.
Disebutkan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Tuhan yang Maha Mulia:
“Aku menjadi teman duduk bagi orang yang mengingati-Ku.” (Hasan – diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (3524) dan ath-Thabrani di dalam ash-Shagir (1/159) serta al-Misykah (2454))
Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah ﷺ untuk berwasiat kepadanya. Diapun berkata, “Berwasiatlah kepadaku wahai Rasulullah.”
Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya,
“Hendaklah kamu membaca Al-Qur'an sesungguhnya ia merupakan cahaya bagimu di dunia dan sebutan (simpanan) bagimu di langit.” (HR. Ibnu Hibban)
Penghormatan mushaf adalah hendaknya tiap harinya engkau tidak lupa untuk membacanya dan melihatnya. Berusahalah selalu untuk membaguskan bacaan Al-Qur'an dengan memberikan tiap huruf haknya dan mustahaknya baik itu ghunnah, idgham, iqlab dan mad serta lain sebagiannya yang berkenaan hukum-hukum tajwid. Berusahalah engkau mempelajari hukum-hukum ini dari guru qira'at yang boleh melafazkan bacaannya hingga sanad bacaanmu bersambung kepada Rasulullah ﷺ hingga bacaanmu menjadi betul.
Sumber : Prof Syeikh Mutawally Sya’rawi
“Mencintai Allah”
#bicarahidayah
“Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (Ar-Ra'd: 28)
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)
Ketahuilah bahwasanya ketika engkau membaca Al-Qur'an engkau berada pada hadhirat Allah dan penduduk langit mengingatimu.
Disebutkan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Tuhan yang Maha Mulia:
“Aku menjadi teman duduk bagi orang yang mengingati-Ku.” (Hasan – diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (3524) dan ath-Thabrani di dalam ash-Shagir (1/159) serta al-Misykah (2454))
Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah ﷺ untuk berwasiat kepadanya. Diapun berkata, “Berwasiatlah kepadaku wahai Rasulullah.”
Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya,
“Hendaklah kamu membaca Al-Qur'an sesungguhnya ia merupakan cahaya bagimu di dunia dan sebutan (simpanan) bagimu di langit.” (HR. Ibnu Hibban)
Penghormatan mushaf adalah hendaknya tiap harinya engkau tidak lupa untuk membacanya dan melihatnya. Berusahalah selalu untuk membaguskan bacaan Al-Qur'an dengan memberikan tiap huruf haknya dan mustahaknya baik itu ghunnah, idgham, iqlab dan mad serta lain sebagiannya yang berkenaan hukum-hukum tajwid. Berusahalah engkau mempelajari hukum-hukum ini dari guru qira'at yang boleh melafazkan bacaannya hingga sanad bacaanmu bersambung kepada Rasulullah ﷺ hingga bacaanmu menjadi betul.
Sumber : Prof Syeikh Mutawally Sya’rawi
“Mencintai Allah”
#bicarahidayah