Pernikahan merupakan jalan bagi setiap insan dalam rangka membina hubungan rumah tangga yang sah, dan proses penyempurnaan iman seseorang dalam mencari keridhoan Tuhannya. Pernikahan juga merupakan landasan bangunan, dan kedudukannya sangat penting dalam pandangan agama Islam. Hubungan pernikahan dan keluarga memberikan pondasi bagi lahirnya generasi-generasi yang akan datang.
Pernikahan dalam Islam tidaklah semata-mata sebagai hubungan atau kontrak keperdataan biasa, akan tetapi pernikahan merupakan sunnah Rasulullah ﷺ, dan media yang paling cocok antara panduan agama Islam dengan naluriah atau kebutuhan biologis manusia dan mengandung makna dan nilai ibadah. Oleh karena itulah pernikahan yang sarat nilai dan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ini, Islam mengaturnya dengan baik dan detail, dengan syarat dan rukun tertentu, agar tujuan disyariatkannya pernikahan untuk membina rumah tangga dan melanjutkan keturunan tercapai.
Maka bagaiamana mencari pasangan hidup merupakan salah satu komponen yang terpenting sebelum menjalankan kehidupan berumah tangga. Banyak anjuran bagi kaum lelaki untuk mencari istri yang salihah sebagai pendamping hidupnya. Dalam kitab Dhau’ al Mishbah fi Bayani Ahkam an Nikah, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari menyebutkan bahwa dianjurkan menjauhi 6 macam perempuan untuk dijadikan sebagai istri, yaitu:
1. Al Anaanah, Wanita yang Banyak Keluh Kesah
Jenis wanita ini adalah mereka yang selalu merasa kekurangan, merasa tak cukup, dan tak pandai bersyukur. Ia selalu tidak ridho dengan pemberian suaminya dan asyik ingin memenuhi kehendak hawa nafsunya saja. Ia sedikit-sedikit mengadu dan mengeluh.
2. Al Mannaanah, Wanita yang Suka Mengungkit-ungkit
Wanita tipe ini selalu mengungkit perkara yang dia tidak suka dari suaminya, ia sangat mudah membicarakan perihal pasangannya dalam hal apapun dalam rumah tangganya. Atau ia mengungkit-ungkit perbuatan dan jasanya kepada keluarga, sehingga merasa yang paling berjasa.
3. Al Hannaanah, Wanita yang Suka Membanding-bandingkan
Perempuan seperi ini menginginkan suami seperti lainnya. Ia selalu membandingkan suaminya dengan suami orang lain. Dia tidak ridho dan tidak menerima suaminya apa adanya. Atau dia lebih condong memilih anaknya dengan suami lain (mantannya) dari pada anaknya dengan suami sekarang, bisa juga dengan anak tirinya.
4. Al Haddaaqah, Wanita yang Konsumtif (Boros)
Menurut Hadratussyaikh, al Haddaaqah mempunyai dua makna. Pertama wanita yang silau harta,konsumtif, dan boros. bila menginginkan sesuatu, wanita jenis ini selalu memikirkan dunia dan harta saja. Kesenangannya adalah ketika suaminya dapat memenuhi hasrat keduniaanya dengan baik. Ia akan marah jika suaminya tidak dapat memberikan harta yang sesuai denga yang ia inginkan. Ketika dapat harta, ia suka berhambur-hamburan. Makna kedua, yaitu wanita yang suka marah-marah karena makanan dan menganggap remeh bagiannya dari bagian orang lain.
5. Al Barraaqah, Wanita yang Suka Bersolek
Perempuan macam ini, menghabiskan waktunya untuk mempercantik fisiknya saja dan juga menghabiskan hari-harinya untuk tidur dan bersantai. Ia pun lalai dengan ibadah-ibadahnya. (shalat jamaah, wirid, dzikir, mengurus rumah tangga, dan berkasih sayang dengan anak-anaknya).
6. Asy Syaddaaqah, Wanita yang Banyak Berbicara/Bergosip
Wanita jenis ini selalu menghabiskan hari-harinya dengan banyak berbicara dan menggosip. Ia suka mengomel dan menyusahkan suami dengan kata-katanya yang menyakitkan. Hari-harinya dilalui dengan hujatan dan ghibah kepada orang lain.
Begitulah tipe-tipe perempuan yang harus dijauhi untuk dijadikan istri. Karena para lelaki muslim menjauhi 6 macam atau jenis perempuan itu, maka hendaknya para muslimah pun menjauhi sifat-sifat tersebut, agar tidak menyengsarakan diri dan keluarganya. Menjadi wanita shalihah tidak mudah, tapi berusaha menuju ke arah situ, perlu diperjuangkan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.
Pernikahan dalam Islam tidaklah semata-mata sebagai hubungan atau kontrak keperdataan biasa, akan tetapi pernikahan merupakan sunnah Rasulullah ﷺ, dan media yang paling cocok antara panduan agama Islam dengan naluriah atau kebutuhan biologis manusia dan mengandung makna dan nilai ibadah. Oleh karena itulah pernikahan yang sarat nilai dan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ini, Islam mengaturnya dengan baik dan detail, dengan syarat dan rukun tertentu, agar tujuan disyariatkannya pernikahan untuk membina rumah tangga dan melanjutkan keturunan tercapai.
Maka bagaiamana mencari pasangan hidup merupakan salah satu komponen yang terpenting sebelum menjalankan kehidupan berumah tangga. Banyak anjuran bagi kaum lelaki untuk mencari istri yang salihah sebagai pendamping hidupnya. Dalam kitab Dhau’ al Mishbah fi Bayani Ahkam an Nikah, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari menyebutkan bahwa dianjurkan menjauhi 6 macam perempuan untuk dijadikan sebagai istri, yaitu:
1. Al Anaanah, Wanita yang Banyak Keluh Kesah
Jenis wanita ini adalah mereka yang selalu merasa kekurangan, merasa tak cukup, dan tak pandai bersyukur. Ia selalu tidak ridho dengan pemberian suaminya dan asyik ingin memenuhi kehendak hawa nafsunya saja. Ia sedikit-sedikit mengadu dan mengeluh.
2. Al Mannaanah, Wanita yang Suka Mengungkit-ungkit
Wanita tipe ini selalu mengungkit perkara yang dia tidak suka dari suaminya, ia sangat mudah membicarakan perihal pasangannya dalam hal apapun dalam rumah tangganya. Atau ia mengungkit-ungkit perbuatan dan jasanya kepada keluarga, sehingga merasa yang paling berjasa.
3. Al Hannaanah, Wanita yang Suka Membanding-bandingkan
Perempuan seperi ini menginginkan suami seperti lainnya. Ia selalu membandingkan suaminya dengan suami orang lain. Dia tidak ridho dan tidak menerima suaminya apa adanya. Atau dia lebih condong memilih anaknya dengan suami lain (mantannya) dari pada anaknya dengan suami sekarang, bisa juga dengan anak tirinya.
4. Al Haddaaqah, Wanita yang Konsumtif (Boros)
Menurut Hadratussyaikh, al Haddaaqah mempunyai dua makna. Pertama wanita yang silau harta,konsumtif, dan boros. bila menginginkan sesuatu, wanita jenis ini selalu memikirkan dunia dan harta saja. Kesenangannya adalah ketika suaminya dapat memenuhi hasrat keduniaanya dengan baik. Ia akan marah jika suaminya tidak dapat memberikan harta yang sesuai denga yang ia inginkan. Ketika dapat harta, ia suka berhambur-hamburan. Makna kedua, yaitu wanita yang suka marah-marah karena makanan dan menganggap remeh bagiannya dari bagian orang lain.
5. Al Barraaqah, Wanita yang Suka Bersolek
Perempuan macam ini, menghabiskan waktunya untuk mempercantik fisiknya saja dan juga menghabiskan hari-harinya untuk tidur dan bersantai. Ia pun lalai dengan ibadah-ibadahnya. (shalat jamaah, wirid, dzikir, mengurus rumah tangga, dan berkasih sayang dengan anak-anaknya).
6. Asy Syaddaaqah, Wanita yang Banyak Berbicara/Bergosip
Wanita jenis ini selalu menghabiskan hari-harinya dengan banyak berbicara dan menggosip. Ia suka mengomel dan menyusahkan suami dengan kata-katanya yang menyakitkan. Hari-harinya dilalui dengan hujatan dan ghibah kepada orang lain.
Begitulah tipe-tipe perempuan yang harus dijauhi untuk dijadikan istri. Karena para lelaki muslim menjauhi 6 macam atau jenis perempuan itu, maka hendaknya para muslimah pun menjauhi sifat-sifat tersebut, agar tidak menyengsarakan diri dan keluarganya. Menjadi wanita shalihah tidak mudah, tapi berusaha menuju ke arah situ, perlu diperjuangkan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.
[tebuireng.online]