Meskipun masjid ini terbilang tua, namun kekokohan bangunannya masih tampak jelas. Masjid ini dibangun sekitar abad ke-16, berukuran 8 x 8 m dan telah mengalami renovasi dua kali. Yang pertama pada tahun 1980 oleh Departemen Agama dan Dinas Purbakala Depdikbud. Letak bangunan masjid 300 m dari makam Ki Ageng Pandanaran, persis di tepi jalan sebelah kiri dan arah Klaten ke Bayat dengan ketinggian lebih kurang 20 meter dari jalan.
Baca juga : Masjid-Masjid Bersejarah Di Indonesia
|
Menurut cerita masyarakat sekitarnya, masjid ini masih dihuni jin yang bernama Muhammad Harun. Pernah salah seorang yang tidur di dalam masjid, dipindahkan ke tempat lain (di luar masjid di bawah pohon). Dan, sampai saat ini masih ada bukti peninggalan sejarah yang asli, yaitu beduk dan gentong untuk tempat air wudhu. Masjid Gholo atau Masjid Ki Ageng Pandanaran, selain digunakan untuk shalat Jum'at, juga aktif menyelenggarakan kegiatan dakwah, sepeti pengajian rutin dan peringatan hari-hari besar Islam.