Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dzat Yang Maha Memiliki dan Maha Mengurus seluruh alam ini. Allah yang menciptakan kita dan hanya kepada Allah kita pasti akan kembali. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Allah Subhanahu wa Ta;ala berfirman,
“... dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur : 31)
Saudaraku, banyak peristiwa yang tidak diduga terjadi dalam keseharian kita. Di antara peristiwa-peristiwa itu tidak sedikit yang mengejutkan kita karena mengingatkan kita pada kejadian di masa lalu yang hampir kita lupakan. Dan, di antara peristiwa-peristiwa itu boleh jadi ada yang mengakibatkan dosa.
Misalnya, kita jadi teringat jika sewaktu masih sekolah tingkat SMU, kita pernah mencuri buah mangga bersama teman-teman, atau kita pernah menjahili seseorang, atau kelakuan lainnya yang merugikan orang lain. Padahal saat itu kita sudah baligh dan setiap amal kita sudah dicatat untuk dipertanggungjawabkan kelak.
Nah, fenomena seperti itu, yaitu saat kita diingatkan kembali akan dosa-dosa kita yang hampir terlupakan oleh kita, merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hal ini menjadi pembuka jalan untuk kita bertaubat atas dosa-dosa di masa lalu yang belum sempat kita taubati. Sedangkan semakin kita memperbanyak taubat akan semakin bening bersih hati kita. Semakin bersih hati, maka semakin selamat dan bahagia menjalani hidup ini.
Masya Allah. Karena kasih sayang Allah-lah kita bertemu dengan berbagai kejadian yang mengingatkan kita pada dosa-dosa kita. Karena biasanya manusia akan lebih fokus pada keburukan orang lain pada dirinya, sementara ia abai terhadap keburukan dirinya sendiri kepada orang lain. Padahal inilah sumber masalah terbesar dalam hidup kita, yaitu manakala kita tidak serius memeriksa diri, memeriksa amal perbuatan dan lalai dalam bertaubat.
Tiada kejadian sekecil apapun di dalam hidup kita kecuali pasti atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu tidak ada yang sia-sia, dalam setiap peristiwa pasti ada maksudnya. Oleh karena itu, semoga kita termasuk orang-orang yang rajin mentafakuri berbagai kejadian, sehingga apapun kejadiannya itu bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang senantiasa bertaubat, membersihkan diri dari noda-noda dosa. Aamiin yaa Robbal ’aalamiin.
Shared by ⓑⓘⓒⓐⓡⓐ ღ ⓗⓘⓓⓐⓨⓐⓗ
Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dzat Yang Maha Memiliki dan Maha Mengurus seluruh alam ini. Allah yang menciptakan kita dan hanya kepada Allah kita pasti akan kembali. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Allah Subhanahu wa Ta;ala berfirman,
“... dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur : 31)
Saudaraku, banyak peristiwa yang tidak diduga terjadi dalam keseharian kita. Di antara peristiwa-peristiwa itu tidak sedikit yang mengejutkan kita karena mengingatkan kita pada kejadian di masa lalu yang hampir kita lupakan. Dan, di antara peristiwa-peristiwa itu boleh jadi ada yang mengakibatkan dosa.
Misalnya, kita jadi teringat jika sewaktu masih sekolah tingkat SMU, kita pernah mencuri buah mangga bersama teman-teman, atau kita pernah menjahili seseorang, atau kelakuan lainnya yang merugikan orang lain. Padahal saat itu kita sudah baligh dan setiap amal kita sudah dicatat untuk dipertanggungjawabkan kelak.
Nah, fenomena seperti itu, yaitu saat kita diingatkan kembali akan dosa-dosa kita yang hampir terlupakan oleh kita, merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hal ini menjadi pembuka jalan untuk kita bertaubat atas dosa-dosa di masa lalu yang belum sempat kita taubati. Sedangkan semakin kita memperbanyak taubat akan semakin bening bersih hati kita. Semakin bersih hati, maka semakin selamat dan bahagia menjalani hidup ini.
Masya Allah. Karena kasih sayang Allah-lah kita bertemu dengan berbagai kejadian yang mengingatkan kita pada dosa-dosa kita. Karena biasanya manusia akan lebih fokus pada keburukan orang lain pada dirinya, sementara ia abai terhadap keburukan dirinya sendiri kepada orang lain. Padahal inilah sumber masalah terbesar dalam hidup kita, yaitu manakala kita tidak serius memeriksa diri, memeriksa amal perbuatan dan lalai dalam bertaubat.
Tiada kejadian sekecil apapun di dalam hidup kita kecuali pasti atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu tidak ada yang sia-sia, dalam setiap peristiwa pasti ada maksudnya. Oleh karena itu, semoga kita termasuk orang-orang yang rajin mentafakuri berbagai kejadian, sehingga apapun kejadiannya itu bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang senantiasa bertaubat, membersihkan diri dari noda-noda dosa. Aamiin yaa Robbal ’aalamiin.
Shared by ⓑⓘⓒⓐⓡⓐ ღ ⓗⓘⓓⓐⓨⓐⓗ