Pembangunan masjid ini dilaksanakan pada masa kekuasan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636 M). Dimulai sekitar tahun 1622 atas kesepakatan masyarakat Beuracan, masjid ini didirikan tak jauh dari sungai, dengan pertimbangan memudahkan dalam pengambilan air wudhu untuk bersuci. Pada tahun 1947 masjid ini direhab dengan memperindah bangunan tanpa mengubah bentuk semula, hanya menambah dinding bagian belakang (sisi barat).
Masjid Tengku Dipucok Kreung awalnya merupakan masjid satu-satunya sekawasan ini, sehingga selain digunakan warga Beuracan juga digunakan oleh warga ditiga kemukiman (desa) yakni kemukiman Ulim, Pangwa, dan Beuriwueh. Selain membangun mesjid di Beuracan, Tengku Abdussalim juga diketahui membangun tiga masjid lainnya, yakni; Masjid Kuta Batei, Masjid Madinah dan Masjid di Lampoh Saka Kabupaten Pidie.
Baca juga : Masjid-Masjid Bersejarah Di Indonesia
|
Masjid Teungku Dipucok Krueng terletak di Jl. Raya lintas Banda Aceh-Medan, Simpang Beuracan, Kemukiman Beuracan, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Meureudu, Kab, Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam.