KITAB SUMPAH DAN NADZAR |
كِتَاب اَلْأَيْمَانُ
وَالنُّذُورِّ
| |
Hadits No. 1388 | ||
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ menjumpai Umar ibnu al-Khaththab di suatu kafilah, padahal ia (Umar) sedang bersumpah dengan nama ayahnya. Maka Rasulullah ﷺ berseru kepada mereka, "Ketahuilah bahwa Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan nama ayahmu. Barangsiapa bersumpah, hendaknya bersumpah dengan nama Allah atau diam." Muttafaq 'alaihi. |
َعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, ( عَنْ رَسُولِ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ اَلْخَطَّابِ فِي
رَكْبٍ, وَعُمَرَ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ, فَنَادَاهُمْ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم أَلَا إِنَّ اَللَّهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ, فَمَنْ كَانَ
حَالِفاً فَلْيَحْلِفْ بِاَللَّهِ, أَوْ لِيَصْمُتْ )مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1389 | ||
Menurut suatu riwayat Abu Dawud dan Nasa'i dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dalam hadits marfu': Jangan bersumpah dengan nama ayahmu, ibumu, dan apa-apa yang disekutukan dengan Allah. Dan jangan bersumpah dengan nama Allah, kecuali kalian dalam keadaan benar." |
َوَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيِّ: عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ( لَا تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ, وَلَا بِأُمَّهَاتِكُمْ,
وَلَا بِالْأَنْدَادِ, وَلَا تَحْلِفُوا إِلَّا بِاَللَّهِ, وَلَا تَحْلِفُوا
بِاَللَّهِ إِلَّا وَأَنْتُمْ صَادِقُونَ )
| |
Hadits No. 1390 | ||
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Sumpahmu haruslah apa yang dibenarkan oleh temanmu." Riwayat Muslim. |
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( يَمِينُكَ عَلَى مَا يُصَدِّقُكَ بِهِ صَاحِبُكَ
)
| |
Hadits No. 1391 | ||
Dalam suatu riwayat: "Sumpah menurut niat orang yang meminta sumpah." Riwayat Muslim. |
َوَفِي رِوَايَةٍ ( اَلْيَمِينُ عَلَى نِيَّةِ اَلْمُسْتَحْلِفِ )
أَخْرَجَهُمَا مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1392 | ||
Dari Abdurrahman ibnu Samurah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila engkau bersumpah terhadap suatu hal, lalu engkau melihat ada sesuatu yang lebih baik daripada sumpahmu, maka bayarlah kafarat untuk sumpahmu dan lakukan hal yang lebih baik itu." Muttafaq 'alaihi. Menurut lafadz riwayat Bukhari "Lakukan hal yang lebih baik itu dan bayarlah kafarat sumpahmu." Menurut riwayat Abu Dawud: "Bayarlah kafarat sumpahmu, kemudian lakukan apa yang lebih baik itu. Sanad kedua hadits tersebut shahih. |
َوَعَنْ
عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ, فَرَأَيْتُ غَيْرَهَا خَيْراً
مِنْهَا, فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ, وَائْتِ اَلَّذِي هُوَ خَيْرٌ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ وَفِي لَفْظٍ لِلْبُخَارِيِّ ( فَائِت اَلَّذِي هُوَ خَيْرٌ, وَكَفِّرْ
عَنْ يَمِينِكَ ) وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ ( فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ,
ثُمَّ اِئْتِ اَلَّذِي هُوَ خَيْرٌ ) وَإِسْنَادُهَا
صَحِيحٌ
| |
Hadits No. 1393 | ||
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa bersumpah atas suatu hal, lalu ia mengucapkan insya Allah (jika Allah menghendaki), tidak ada denda atasnya (jika ia melanggarnya)." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. |
َوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( مَنْ حَلِفِ عَلَى يَمِينٍ فَقَالَ: إِنْ شَاءَ اَللَّهُ, فَلَا
حِنْثَ عَلَيْهِ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ. وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
حِبَّانَ
| |
Hadits No. 1394 | ||
Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata, Sumpah Nabi ﷺ ialah: Tidak, demi yang membalikkan hati." Riwayat Bukhari. |
َوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( كَانَتْ يَمِينُ اَلنَّبِيِّ صلى
الله عليه وسلم لَا, وَمُقَلِّبِ اَلْقُلُوبِ ) رَوَاهُ
اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1395 | ||
Abdullah ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata, Seorang Arab Badui menemui Nabi ﷺ dan bertanya, Wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu? -perawi melanjutkan hadits dan di dalamnya disebutkan- "Sumpah palsu." Dalam hadits itu aku bertanya: Apa itu sumpah palsu? Beliau bersabda, "Sumpah yang digunakan untuk mengambil harta orang muslim, padahal ia bohong." Riwayat Muslim. |
َوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ: ( جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اَللَّهِ! مَا اَلْكَبَائِرُ? فَذَكَرَ اَلْحَدِيثَ, وَفِيهِ قُلْتُ: وَمَا
اَلْيَمِينُ اَلْغَمُوسُ? قَالَ: اَلَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ, هُوَ
فِيهَا كَاذِبٌ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1396 | ||
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha tentang firman-Nya (artinya = Allah tidak akan menuntut sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja), ia berkata: Itu adalah perkataan orang: Tidak, demi Allah dan benar, demi Allah." Riwayat Bukhari. Abu Dawud meriwayatkannya dengan marfu'. |
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا ( فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: لَا يُؤَاخِذُكُمُ
اَللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ قَالَتْ: هُوَ قَوْلُ اَلرَّجُلِ: لَا
وَاَللَّهِ بَلَى وَاَللَّهِ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ وَأَوْرَدَهُ أَبُو
دَاوُدَ مَرْفُوعاً
| |
Hadits No. 1397 | ||
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barangsiapa menghafalnya ia masuk surga." Muttafaq 'alaihi. Tirmidzi dan Ibnu Hibban mengurai nama-nama tersebut, sebenarnya penyebutan nama-nama itu adalah penyusupan oleh sebagian perawi hadits. |
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعًا وَتِسْعِينَ اِسْماً, مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ اَلْجَنَّةَ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَسَاقَ اَلتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ حِبَّانَ اَلْأَسْمَاءِ,
وَالتَّحْقِيقُ أَنَّ سَرْدَهَا إِدْرَاجٌ مِنْ بَعْضِ
اَلرُّوَاةِ
| |
Hadits No. 1398 | ||
Dari Usamah ibnu Zaid radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa diberi suatu kebaikan, lalu ia mengucapkan kepada pemberi itu: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan maka ia telah sempurna memberikan pujian." Riwayat Tirmidzi dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban. |
َوَعَنْ
أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ, فَقَالَ لِفَاعِلِهِ:
جَزَاكِ اَللَّهُ خَيْراً فَقَدْ أَبْلَغَ فِي اَلثَّنَاءِ ) أَخْرَجَهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
| |
Hadits No. 1399 | ||
Dari Ibnu Umar bahwa Nabi ﷺ melarang ber-nadzar, beliau bersabda, "Ia tidak mendatangkan kebaikan, ia hanya dikeluarkan oleh orang bakhil."
Muttafaq 'alaihi. |
َوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, ( عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
أَنَّهُ نَهَى عَنْ اَلنَّذْرِ وَقَالَ: إِنَّهُ لَا يَأْتِي بِخَيْرٍ وَإِنَّمَا
يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنْ اَلْبَخِيلِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1400 | ||
Dari Uqbah ibnu Amir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Kafarat nadzar adalah (sama dengan) kafarat sumpah." Riwayat Muslim. Tirmidzi menambahkan di dalamnya: "Jika ia belum menentukan nadzarnya." Hadits shahih menurutnya. |
َوَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( كَفَّارَةُ اَلنَّذْرِ كَفَّارَةُ يَمِينٍ )
رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَزَادَ اَلتِّرْمِذِيُّ فِيهِ: ( إِذَا لَمْ يُسَمِّ )
وَصَحَّحَه
| |
Hadits No. 1401 | ||
Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan Abu Dawud secara marfu': "Barangsiapa bernadzar dengan nadzar yang belum ia tentukan, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah; barangsiapa bernadzar dengan suatu maksiat, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah; dan barangsiapa bernadzar dengan apa yang tidak ia mampu, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah." Sanadnya shahih, namun para penghafal hadits lebih menilainya hadits mauquf. |
َوَلِأَبِي دَاوُدَ مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ عَبَّاسٍ مَرْفُوعاً: ( مِنْ
نَذَرَ نَذْراً لَمْ يُسَمِّهِ, فَكَفَّارَتُهُ كَفَّارَةُ يَمِينٍ, وَمَنْ نَذَرَ
نَذْراً فِي مَعْصِيَةٍ, فَكَفَّارَتُهُ كَفَّارَةُ يَمِينٍ, وَمَنْ نَذَرَ نَذْراً
لَا يُطِيقُهُ, فَكَفَّارَتُهُ كَفَّارَةُ يَمِينٍ ) وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ;
إِلَّا أَنَّ اَلْحُفَّاظَ رَجَّحُوا وَقْفَهُ
| |
Hadits No. 1402 | ||
Menurut hadits riwayat Bukhari dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha: "Barangsiapa bernadzar hendak maksiat kepada Allah, janganlah ia melakukan maksiat tersebut." |
َوَلِلْبُخَارِيِّ:
مِنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ ( وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَ اَللَّهَ فَلَا يَعْصِهِ )
| |
Hadits No. 1403 | ||
Menurut riwayat Muslim dari hadits Imran: "Tidak boleh dipenuhi nadzar yang melakukan maksiat." |
َوَلِمُسْلِمٍ:مِنْ
حَدِيثِ عِمْرَانَ
( لَا
وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةٍ
)
| |
Hadits No. 1404 | ||
Uqbah ibnu Amir berkata, Saudaraku perempuan pernah bernadzar hendak berjalan ke Baitullah dengan kaki telanjang, lalu ia menyuruhku untuk meminta petunjuk kepada Rasulullah ﷺ Setelah aku meminta petunjuknya, Nabi ﷺ bersabda, "Hendaknya ia berjalan dan naik kendaraan." Muttafaq 'alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim. |
َوَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رضي الله عنه قَالَ ( نَذَرَتْ أُخْتِي
أَنْ تَمْشِيَ إِلَى بَيْتِ اَللَّهِ حَافِيَةً, فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه
وسلم لِتَمْشِ وَلْتَرْكَبْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1405 | ||
Menurut riwayat Ahmad dan Imam Empat, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak berbuat apapun dengan kesusahan saudara perempuanmu. Suruhlah ia memakai kerudung, naik kendaraan, dan berpuasa tiga hari." |
َوَلِلْخَمْسَةِ فَقَالَ:
( إِنَّ اَللَّهَ لَا يَصْنَعُ بِشَقَاءِ أُخْتِكَ شَيْئاً, مُرْهَا: فَلْتَخْتَمِرْ, وَلْتَرْكَبْ,
وَلْتَصُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ )
| |
Hadits No. 1406 | ||
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, Sa'ad ibnu Ubadah meminta petunjuk Rasulullah ﷺ tentang nadzar ibunya yang telah meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau bersabda, "Laksanakan untuknya." Muttafaq 'alaihi. |
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( اِسْتَفْتَى سَعْدُ بْنُ
عُبَادَةَ رضي الله عنه رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي نَذْرٍ كَانَ
عَلَى أُمِّهِ, تُوُفِّيَتْ قَبْلِ أَنْ تَقْضِيَهُ ؟
فَقَالَ: اِقْضِهِ عَنْهَا ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1407 | ||
Tsabit ibnu ad-Dhahhak radhiyallahu 'anhu berkata: Pada masa Rasulullah ﷺ ada seseorang bernadzar hendak menyembelih unta di Buwanah, lalu ia menemui Rasulullah ﷺ dan menanyakan hal itu. Beliau bertanya, "Apakah di situ pernah ada berhala yang disembah?". Ia menjawab, Tidak. Beliau bertanya, "Apakah di situ pernah dirayakan hari raya mereka?". Ia menjawab, Tidak. Beliau bersabda, "Penuhilah nadzarmu, sesungguhnya nadzar itu tidak boleh dilaksanakan bila ia mendurhakai Allah, memutuskan tali persaudaraan, dan nadzar pada suatu benda yang tidak dimiliki oleh manusia." Riwayat Abu Dawud dan Thabrani dengan lafadz menurutnya. Sanadnya shahih. |
َوَعَنْ
ثَابِتِ بْنِ اَلضَّحَّاكِ رضي الله عنه قَالَ: ( نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ
رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَنْحَرَ إِبِلاً بِبُوَانَةَ, فَأَتَى
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ فَقَالَ: هَلْ كَانَ فِيهَا وَثَنٌ
يُعْبَدُ ؟
قَالَ: لَا قَالَ: فَهَلْ كَانَ فِيهَا عِيدٌ مِنْ أَعْيَادِهِمْ ؟
فَقَالَ: لَا فَقَالَ: أَوْفِ بِنَذْرِكَ فَإِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي
مَعْصِيَةِ اَللَّهِ, وَلَا فِي قَطِيعَةِ رَحِمٍ, وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ
اِبْنُ آدَمَ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالطَّبَرَانِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ,
وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَادِ
| |
Hadits No. 1408 | ||
Ada hadits saksi dari Kardam yang diriwayatkan oleh Ahmad. |
َوَلَهُ
شَاهِدٌ: مِنْ حَدِيثِ كَرْدَمٍ عِنْدَ
أَحْمَدَ
| |
Hadits No. 1409 | ||
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata pada waktu penaklukan kota Mekkah: Wahai Rasulullah, aku telah bernadzar bila Allah menaklukan kota Mekkah kepada baginda, aku akan shalat di Baitul Maqdis. Beliau bersabda, "Shalatlah di sini." Orang tersebut bertanya lagi dan beliau bersabda: "Shalatlah di sini." Orang itu masih bertanya lagi, maka beliau bersabda, "Kalau begitu, terserah engkau." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim. |
َوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه ( أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَوْمَ اَلْفَتْحِ يَا رَسُولَ
اَللَّهِ! إِنِّي نَذَرْتُ إِنْ فَتَحَ اَللَّهُ عَلَيْكَ مَكَّةَ أَنْ أُصَلِّيَ
فِي بَيْتِ اَلْمَقْدِسِ, فَقَالَ: صَلِّ هَا هُنَا فَسَأَلَهُ, فَقَالَ: صَلِّ هَا
هُنَا فَسَأَلَهُ, فَقَالَ: شَأْنُكَ إِذًا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, أَبُو دَاوُدَ,
وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1410 | ||
Dari Abu Said al-Khudry radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Tidak boleh diadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha', dan masjidku ini." Muttafaq 'alaihi. Lafadznya menurut riwayat Bukhari. |
َوَعَنْ
أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ:(
لَا
تُشَدُّ اَلرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِد اَلْحَرَامِ,
وَمَسْجِدِ اَلْأَقْصَى, وَمَسْجِدِي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 1411 | ||
Dari Ibnu Umar bahwa aku berkata, Wahai Rasulullah, pada masa jahiliyyah aku pernah bernadzar akan ber-i'tikaf semalam di Masjidil Haram. Beliau bersabda, "Penuhilah nadzarmu." Muttafaq 'alaihi. Bukhari menambahkan dalam suatu riwayat: Lalu ia ber-i'tikaf semalam. |
َوَعَنْ عُمَرَ رضي الله
عنه قَالَ: ( قُلْتُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي نَذَرْتُ فِي اَلْجَاهِلِيَّةِ
أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِي اَلْمَسْجِدِ اَلْحَرَامِ قَالَ: فَأَوْفِ بِنَذْرِكَ
)مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَزَادَ اَلْبُخَارِيُّ فِي رِوَايَة
(فَاعْتَكَفَ
لَيْلَةً)
| |
Ke halaman utama >> |