KH. Muhammad Daud Arif adalah seorang ulama kharismatik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang masyhur dengan keberaniannya mempertahankan kebenaran, apalagi bila menyangkut urusan agama. Beliau selalu disenangi dan disegani baik oleh kalangan pemerintah atau rakyat jelata.
Keseharian beliau sangatlah sederhana dan tawadhu' serta hati hati dalam menangani suatu masalah, bahkan itu bisa terlihat ketika beliau mengambil air wudhu, dengan waktu yang cukup karena hati-hati. Dan itupun harus menggunakan kain basahan khusus. Beliau juga sangat disiplin dalam mendidik murid-murid jika masalahnya ada salah satu lokal yang kosong karena tidak ada gurunya, beliaulah yang memasukinya. Beliau tidak ingin ada siswa yang berkeliaran di luar sementara siswa siswa lain sedang belajar.
Panjang sekali perjalan hidup beliau mulai dari masa pendidikan, mengajar, tokoh masyarakat, wakil rakyat, dan Iain-lain. Berikut beberapa catatan riwayat hidup beliau yang dapat kami himpun dari ahli waris beliau.
A. RIWAYAT PENDIDIKAN
Keseharian beliau sangatlah sederhana dan tawadhu' serta hati hati dalam menangani suatu masalah, bahkan itu bisa terlihat ketika beliau mengambil air wudhu, dengan waktu yang cukup karena hati-hati. Dan itupun harus menggunakan kain basahan khusus. Beliau juga sangat disiplin dalam mendidik murid-murid jika masalahnya ada salah satu lokal yang kosong karena tidak ada gurunya, beliaulah yang memasukinya. Beliau tidak ingin ada siswa yang berkeliaran di luar sementara siswa siswa lain sedang belajar.
Panjang sekali perjalan hidup beliau mulai dari masa pendidikan, mengajar, tokoh masyarakat, wakil rakyat, dan Iain-lain. Berikut beberapa catatan riwayat hidup beliau yang dapat kami himpun dari ahli waris beliau.
Nama |
KH. M. Daud Arif
|
TTL
|
Amuntai, Kal Sel 1908
|
OrangTua
| |
Ayah
|
H.Arif
|
Ibu
|
Hj.Aisyah
|
Anak
|
ke 6 dari enam bersaudara
|
Yaitu
|
1. H. Mansyur
|
2. H.Ahmad
| |
3.Hj.Zaleha
| |
4. H. Ujang
| |
5. Sabran
| |
6. KH.M.DaudArif
| |
Menikah
|
Tahun l930
|
Istri
|
Hj. Syamsiah
|
Anak
|
1. Saniah (Istri KH. Kasthalani Ali)
|
2. Afifah (Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Putri PHI)
| |
3. Fadhullah Suhaimi (Wakil Dekan FT UISU)
| |
4. M. Idrus
| |
5. M. Nasir (Staf Pengajar STM Medan)
| |
6. Ahmad Madani (PA Padang Sedempuan, Sumut)
|
- Lima tahun di Goverment, Pontian Johor Malaysia (1923)
- Satu tahun di Madrasah As Sahaful 'Arabiyah, Singapore (1924)
- Dua tahun di Normal Islam, Amuntai, Kalimantan Selatan (1926)
- Enam tahun di Masjid Al Haram Saudi Arabia (1931)
- Guru Agama di Pontian Johor (1933)
- Mudir 'Am Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI) KualaTungkal (1935-1976)
- Pemimpin Barisan Hizbullah Kuala Tungkal (1945-1949)
- Pemimpin GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) (1946)
- Kepala Kantor Urusan AgamaTungkalllir (1946-1957)
- Ketua Partai Masyumi Cabang Kuala Tungkal (1947)
- Anggota DRDP (Dewan Perwakilan Rakyat Djambi Peralihan) (1955-1959)
- Anggota Konstituante (1959)
- Ketua Badan Koordinasi Penerangan Agama Kuala Tungkal (1964-1967)
- Tahun 1948, ditawan Belanda dan dibawa ke Tanjung Pinang sewaktu dalam perjalanan dari Kuala Tungkal ke Jambi untuk menghadiri Konferensi Jawatan Agama.
- Tahun 1949, setelah Kuala Tungkal diduduki Belanda pada agresi kedua (2), beliau terpaksa mengundurkan diri dari pedalaman dengan mengatur taktik untuk perjuangan.
- Tahun 1952, MuktamarAlim Ulama Indonesia di Medan.
- Tahun 1953, Muktamar Masyumi di Surabaya.
- Tahun 1956, Muktamar Masyumi di Bandung.
- Tahun 1961, Beliau bersama istri berangkat ke tanah Mekkah
Semoga rahmat Allah senantiasa tercurahkan ke atas roh beliau, diampuni segala khilaf dan dosa-dosanya, dan ditempatkan beliau di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Al-Fatihah....