Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Mutiara Hadits » SURGA ITU DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU


SURGA ITU DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

Sering kita mendengar hadits Rasulullah ﷺ yang menyatakan bahwa; “Surga itu di bawah telapak kaki Ibu” yang seolah jika dipahami secara tekstual seperti keindahan surga yang di dalamnya indah mengalir sungai itu ada di bawah telapak kaki seorang wanita yang melahirkan kita.

Hadits tersebut adalah kata kiasan yang mengabarkan betapa kita wajib mentaati dan berbakti pada seorang Ibu, mendahulukan kepentingannya mengalahkan kepentingan pribadi hingga diibaratkan letak diri kita bagaikan debu yang ada di bawah telapak kakinya bila kita ingin meraih surga.

الْجَنَّة تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات

“Surga itu di bawah telapak kaki Ibu.” (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibn Majah dan Al-Hakim)

الجنة تحت أقدام الأمهات ) يعني لزوم طاعتهن سبب قريب لدخول الجنة)

“Surga itu di bawah telapak kaki Ibu; artinya selalu mentaatinya akan menjadikan sebab dekatnya seseorang untuk masuki surga.” (At-Taysiir bi Syarh al-Jaami’ as-Shaghiir I/996)

الجنة تحت أقدام الأمهات * يعني التواضع لهن وترضيهن سبب لدخول الجنة ….وقال العامري المراد أنه يكون في برها وخدمتها كالتراب تحت قدميها مقدما لها على هواه مؤثرا برها على بر كل عباد الله لتحملها شدائد حمله ورضاعه وتربيته وقال بعض الصوفية : هذا الحديث له ظاهر وباطن وحق وحقيقة لأن المصطفى ﷺ أوتي جوامعالكلم فقوله الجنة إلخ ظاهره أن الأمهات يلتمس رضاهن المبلغ إلى الجنة بالتواضع لهن وإلقاء النفس تحت أقدامهن والتذلل لهن والحقيقة فيه أن أمهات المؤمنين هن معه عليه السلام أزواجه في أعلى درجة في الجنة والخلق كلهم تحت تلك الدرجة فانتهاء زوس الخلق في رفعة درجاتهم في الجنة وآخر مقام لهم في الرفعة أول مقام أقدام أمهات المؤمنين فحيث انتهى الخلق فهن ثم ابتداء درجاتهن فالجنة كلها تحت أقدامهن وهذا قاله لمن أراد الغزو معه وله أم تمنعه

“Surga itu di bawah telapak kaki Ibu; artinya patuh dan ridhanya menjadi sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Al-Amiri berkata “maksud dari hadits tersebut adalah ukuran dalam berbakti dan khidmah pada ibu bagaikan debu yang berada di bawah telapak kaki mereka, mendahulukan kepentingan mereka atas kepentingan sendiri dan memilih berbakti pada mereka ketimbang berbakti pada setiap hamba-hamba Allah lainnya karena merekalah yang rela menanggung beban penderitaan kala mengandung, menyusui serta mendidik anak-anak mereka”.

Sebagian Ulama Thasawwuf menyatakan “Hadits ini memiliki arti secara dhahir, bathin, hak dan hakikat karena baginda Nabi Muhammad ﷺ mampu menguasai segala kesempurnaan bahasa. Maka arti “Surga itu di bawah telapak kaki Ibu” arti dhahirnya adalah para Ibu keridhaannya yg mampu menghantarkan ke dalam surga harus diraih dengan berprilaku rendah diri, patuh bagaikan meletakkan diri kita di bawah telapak kakinya.

Arti hakikatnya adalah bahwa para Ibu dari orang mukmin kelak di surga berada di tempat tertinggi bersama dengan Rasulullah ﷺ dan setiap makhluk berada di bawah derajat tersebut. Maka puncak derajat para makhluk di surga berada kedudukannya berada di bawah telapak kaki para Ibu, dengan demikian semua derajat yang terdapat di dalam surga yang kelak dihuni orang-orang mukmin kesemuanya berada di bawah telapak kaki para Ibu sebab keluhuran derajat mereka di dalam surga.” (Faidh al-Qadiir III/477)

الجنة تحت أقدام الأمهات قال الطيبي قوله عند رجلها كناية عن غايةالخضوع ونهاية التذلل كما في قوله تعالى واخفض لهما جناح الذل من الرحمة الإسراء

“Surga itu di bawah telapak kaki Ibu”. At-Thiiby berkata, ungkapan tersebut adalah kata kiasan dari bersikap patuh dan taat padanya secara totalitas sebagaimana keterangan dalam firman Allah Ta’ala : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. [QS. 17:24]. (Marqah al-Mafaatiih Syarh al-Misykaah XIV/224)

Berbaktilah padanya, bila ia telah meninggal minimal mendo'akan keduanya selepas shalat.

 أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير * . فالشكر لله على نعمة الإيمان ، وللوالدين على نعمة التربية . وقال سفيان بن عيينة : من صلى الصلوات الخمس فقد شكر الله تعالى ، ومن دعا لوالديه في أدبار الصلوات فقد شكرهما .وفي صحيح البخاري عن عبد الله بن مسعود قال : سألت النبي ﷺ : أي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ قال : الصلاة على وقتها قال : ثم أي ؟ قال : بر الوالدين قال : ثم أي ؟ قال : الجهاد في سبيل الله . فأخبر صلى الله عليه وسلم أن بر الوالدين أفضل الأعمال بعد الصلاة التي هي أعظم دعائم الإسلام

“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. 31:14)

Dalam ayat di atas syukur pada Allah artinya mensyukuri atas kenikmatan iman, sedang syukur pada kedua orangtua artinya mensyukuri atas jerih payahnya merawat, mendidik dan mengasuh kita semenjak kecil. Tsufyan bin ‘Uyainah berkata “Barangsiapa telah menjalani shalat lima waktu maka ia telah bersyukur kepada Allah, dan barangsiapa mendo'akan kedua orangtuanya seusai shalat maka ia telah bersyukur pada keduanya.”

Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Ibn Mas’ud, ia berkata “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?’ , Beliau bersabda, ‘Shalat pada waktunya’, Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’, Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orangtua’, Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’, Beliau bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’. Kemudian Rasulullah mengkhabarkan bahwa berbakti kepada orangtua adalah amalan yang paling disukai oleh Allah setelah shalat yang merupakan paling agungnya tiang-tiang agama Islam.” [HR.Bukhari dan Muslim] (Al-Mausuuah al-Fiqhiyyah VIII/65).

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse