Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Biografi Ulama » Ulama Nusantara » USWAH (Meneladani Para Pendahulu) » Syeikh Ihsan Jampes Ulama Besar Dari Kediri


Syeikh Ihsan Jampes Ulama Besar Dari Kediri

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

Syeikh Ihsan memiliki nama kecil Bakri. Ayahnya, Kiai Muhammad Dahlan, merupakan pendiri Pondok Pesantren Jampes yang kini berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al-Ihsan, Kediri. Ibunya bernama Nyai Artimah, putri Kiai Ahmad Shaleh, Banjar Melati, Kediri, yang juga mertua dari Kiai Ma'ruf pendiri Pondok Pesantren Kedunglo dan KH. Abdul Karim (Kiai Manaf) adalah pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Bakri kecil terkenal anak yang nakal, namun memiliki kecerdasan yang lebih dibanding teman-teman sebayanya. Ia sering bolos mengaji demi menonton pertunjukan wayang dan bela diri pencak silat. Namun, kenakalan tersebut berhenti ketika ia bermimpi bertemu dengan kakeknya dan ia disuruh berhenti melakukan hal-hal buruk oleh kakeknya di dalam mimpi tersebut.

Sejak kecil, Syeikh Ihsan mendapat pendidikan pendidikan agama dari ayahnya sendiri (Kiai Dahlan) dan Neneknya (Nyai Istianah) yang mengasuhnya sejak usia enam tahun setelah kedua orangtuanya bercerai. Selanjutnya ia meneruskan pendidikannya ke berbagai Pondok Pesantren di Jawa yang rata-rata ia tempuh dengan waktu singkat.

Misalnya, untuk belajar Alfiah Ibnu Malik dari KH. Kholil Bangkalan, ia hanya menghabiskan waktu dua bulan; belajar falak kepada KH. Dahlan Semarang ia hanya tinggal di pesantrennya selama 20 hari; sedangkan di Pesantren Jamseran ia hanya tinggal selama satu bulan. Namun demikian, ia selalu berhasil menguasai dan memboyong ilmu para gurunya tersebut dengan kemampuan di atas rata-rata.

Satu lagi yang unik, di setiap pesantren yang ia singgahi, Bakri selalu menyamar. Ia tidak mau dikenal sebagai gus (sebutan anak kiai); tidak ingin diketahui identitas aslinya sebagai putra kiai tersohor, KH. Dahlan Jampes. Bahkan, setiap kali kedoknya terbuka sehingga santri-santri tahu bahwa ia adalah gus dari Jampes, dengan serta merta ia akan segera pergi, menghilang dari pesantren tersebut untuk pindah pesantren lain.

Pada 1926, Bakri menunaikan ibadah haji. Sepulang dari Makkah, namanya diganti menjadi Ihsan. Dua tahun kemudian, Ihsan berduka karena sang ayah, KH. Dahlan, dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semenjak itu, kepemimpinan Pesantren Jampes dipercayakan kepada adik KH. Dahlan, yakni KH. Kholil (nama kecilnya Muharror). Akan tetapi, dia mengasuh Pesantren Jampes hanya selama empat tahun. Pada 1932, dengan sukarela kepemimpinan Pesantren Jampes diserahkannya kepada Ihsan. Sejak saat itulah Ihsan terkenal sebagai pengasuh Pesantren Jampes.

Atas kerja keras Syeikh Ihsan, pesantren tersebut menunjukkan perkembangan yang pesat. Jumlah santrinya semakin lama semakin bertambah banyak, yang semula hanya 150 orang menjadi mencapai 1000 orang lebih. Perkembangan ini diikuti pula diperluasnya tanah hingga mencapai 150 hektare. Di samping itu, Syeikh Ihsan juga mulai mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti Madrasah Diniyah Mafatihul Huda pada tahun 1942. Syeikh Ihsan mengasuh Pondok Pesantren Jampes selama 20 tahun.

Pada masa revolusi fisik 1945, Syeikh Ihsan juga memiliki andil penting dalam perjuangan bangsa. Pesantren Jampes selalu menjadi tempat transit para pejuang dan gerilyawan Republik yang hendak menyerang Belanda; di Pesantren Jampes ini, mereka meminta do'a restu Syeikh Ihsan sebelum melanjutkan perjalanan. Bahkan, beberapa kali Syeikh Ihsan turut mengirim santri-santrinya untuk ikut berjuang di garis depan. Jika desa-desa di sekitar pesantren menjadi ajang pertempuran, penduduk yang mengungsi akan memilih Pesantren Jampes sebagai lokasi teraman, sementara Syeikh Ihsan membuka gerbang pesantrennya lebar-lebar.

Syeikh Ihsan adalah ulama yang terkenal suka membaca dan menulis (mengarang). Beliau selalu mengisi waktu senggangnya dengan membaca dan menulis. Naskah yang beliau tulis adalah naskah-naskah yang berisi ilmu-ilmu agama atau yang bersangkutan dengan kedudukannya sebagai pengasuh pondok pesantren. Di antara kitab-kitab yang telah beliau tulis ialah:
  • Tashrih al-Ibarat. Kitab ini ditulis pada tahun 1930, yang merupakan penjelasan (syarah) dari kitab Natijat al-Miqat karangan KH. Ahmad Dahlan, Semarang. Kitab ini mengulas tentang ilmu falak (astronomi).
  • Siraj al-Thalibin. Kitab ini ditulis pada tahun 1932, yang merupakan penjelasan (syarah) dari kitab Minhaj al-Abdidin karangan Imam al-Ghazali. Kitab ini mengulas tentang ilmu tasawuf.
  • Manahij al-Amdad. Kitab ini ditulis pada tahun 1944, yang merupakan penjelasan (syarah) dari kitab Irsyad al-Ibad Ilaa Sabili al-Rasyad karangan Syeikh Zainuddin al-Malibari. Kitab ini mengulas tentang ilmu tasawuf.
  • Irsyad al-Ikhwan Fi Syurbati Al-Qahwati wa al-Dukhan, merupakan kitab yang khusus membicarakan minum kopi dan merokok dari segi hukum Islam.

Pada hari Senin, 25 Dzulhijjah 1371 H atau bertepatan dengan September 1952, Syeikh Ihsan dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada usia 51 tahun. Beliau meninggalkan ribuan santri, seorang istri dan delapan putra-puteri. Tak ada warisan yang terlalu berarti dibandingkan dengan ilmu yang telah beliau tebarkan, baik ilmu yang kemudian tersimpan dalam suthur (kertas: karya-karyanya yang abadi) maupun dalam shudur (memori: murid-muridnya).

Beberapa murid Syeikh Ihsan yang mewarisi dan meneruskan perjuangannya dalam berdakwah melalui pesantren adalah: (1) Kiai Soim pengasuh pesantren di Tangir Tuban; (2) KH. Zubaidi di Mantenan Blitar; (3) KH. Mustholih di Kesugihan Cilacap; (4) KH. Busyairi di Sampang Madura; (5) Kiai Hambili di Plumbon Cirebon; (6) Kiai Khazin di Tegal, dan lain-lain.

Semoga  rahmat Allah senantiasa tercurahkan ke atas roh beliau, diampuni segala khilaf dan dosa-dosanya, dan ditempatkan beliau di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Al-Fatihah....




Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse