Hikmatul Islam | Nurul Hikmah

  • Adab dan Akhlak
  • Mutiara Hikmah
  • Kisah Hikmah
    • Kisah Hikmah
    • Hikmah Sufi
    • Biografi Ulama
    • Sirah Nabawi
  • Kalam Hikmah
    • Untaian Kalam Hikmah
    • Muhasabah
    • Mahfudzot
    • Tadzkirah
  • Qur'an dan Hadits
    • Nurul Qur'an
    • Mutiara Hadits
  • Do'a dan Shalawat
    • Do'a Harian
    • Shalawat Nabi
    • Lainnya
Home » Uncategories » LARANGAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

LARANGAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

الحديث الثاني : النهي عن اليأس من رحمة الله

عن ابن مسعود رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله ﷺ : الفاجر الراجي رحمة الله تعالى أقرب إلى الله تعالى من العابد المقنط

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah ﷺ bersabda : Pelaku dosa yang mengharap rahmat Allah lebih dekat kepada Allah daripada ahli ibadah yang memutus rahmat.

قال أخبرنا عن زيد بن أسلم عن عمر أن رجلا كان في الأمم الماضية يجتهد في العبادة ويشدد على نفسه ويقتط الناس من رحمة الله تعالى ثم مات فقال يا رب ما لي عندك فقال النار قال يا رب فأين عبادتي واجتهادي فقال إنك كنت تقنط الناس من رحمتي في الدنيا فأنا أقنطك اليوم من رحمتي

Dikabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam dari Umar bahwasannya pada umat terdahulu ada seseorang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, dan dia bersikeras dalam ibadah untuk dirinya sendiri namun dia memutus orang-orang dari rahmatnya Allah ta’ala kemudian dia meninggal, lantas dia bertanya, “Wahai Tuhan apa yang Engkau siapkan untukku dari-Mu?” Allah menjawab, “Neraka”, dia bertanya, “Wahai Tuhan, lantas dimana ibadahku dan kesungguhanku?” Allah menjawab, “Sesungguhnya engkau telah memutus orang-orang dari rahmat-Ku di dunia maka hari ini Aku memutusmu dari rahmat-Ku”.

روي عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي ﷺ أن رجلا لم يعمل خيرا قط إلا التوحيد فلما حضره الموت قال لأهله إذا أنا مت فاحرقوني بالنار حتى تدعوني رمادا ثم ذروني في البحر في يوم ريح ففعلوا فإذا هو في قبضة الله تعالى قال الله ما حملك على ما فعلت قال مخافتك فغفر له بها وهو لم يعمل خيرا قط إلا التوحيد

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi ﷺ bahwasannya ada seseorang yang tidak berbuat kebaikan sama sekali kecuali hanya tauhid, maka tatkala maut mendatanginya dia berkata pada keluarganya, “Jika aku telah mati maka bakarlah aku dengan api hingga menjadi abu, kemudian larunglah aku di lautan pada hari yang banyak angin”, maka setelah keluarganya melaksanakannya tiba-tiba dia berada dalam genggaman Allah Taala, Allah bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan apa yang telah kau lakukan?” dia menjawab, “ketakutan pada-Mu”, kemudian Allah mengampuninya sebab hal tersebut padahal dia tidak melakukan suatu kebaikan apapun melainkan tauhid.

وعلى هذا حكاية أن رجلا مات على عهد موسى عليه السلام فكره الناس غسله ودفنه لفسقه فأخذوا برجله وطرحوه فى المزبلة فأوحى الله تعالى إلى موسى عليه السلام وقال يا موسى عليه السلام مات رجل فى محلة فلان فى المزبلة وهو ولي من أوليائي ولم يغسلوه ولم يكفنوه ولم يدفنوه فاذهب أنت فاغسله وكفنه وصل عليه وادفنه فجاء موسى عليه السلام الى تلك المحلة وسألهم عن الميت فقالوا له مات رجل فى صفة كذا وكذا وإنه كان فاسقا معلنا فقال أين مكانه فإن الله تعالى أوحى إلي لأجله قال فأعلموني مكانه فذهبوا فلما رآه موسى عليه السلام مطروحا فى المزبلة وأخبره الناس عن سوء أفعاله ناجى موسى ربه فقال إلهي أمرتني بدفنه والصلاة عليه وقومه يشهدون عليه شرا فأنت أعلم منهم بالثناء والتقبيح فأوحى الله تعالى إليه ياموسى صدق قومه فيما حكوا عنه من سوء أعماله غير أنه تشفع إلي عند وفاته بثلاثة أشياء لو سأل بها مني جميع المذنبين من خلقي لأعطيته فكيف لاأرحمه وقد سأل نفسه وأنا أرحم الراحمين قال موسى يا رب وما الثلاثة قال الله تعالى لما دنت وفاته قال يا رب أنت تعلم مني إني كنت ارتكب المعاصي وكنت اكره المعصية فى قلبي لكن اجتمع في ثلاث خصال حتى ارتكبت المعصية مع كراهة المعصية في قلبي أولها هوى النفس والرفيق السوء وإبليس لعنة الله عليه وهذه الثلاثة القتني فى المعصية فإنك تعلم مني ما اقول فاغفرلي والثانية قال يارب إنك تعلم بأني ارتكب المعاصي وكان مقامي مع الفسقة ولكن احب صحبة الصالحين وزهدهم والمقام معهم كان احب الي من الفاسقين والثالثة قال إلهي انك تعلم مني ان الصالحين كانوا احب إلي من الفاسقين حتى لو استقبلني رجلان صالح وطالح لقدمت حاجة الصالح على الطالح قال في رواية وهب بن منبه قال يارب لو عفوت وغفرت ذنوبي يفرح أولياؤك وأنبياؤك ويحزن الشيطان عدوي وعدوك ولو عذبتني بذنوبي يفرح الشيطان وأعوانه ويحزن الأنبياء والأولياء واني اعلم أن فرح الأولياء إليك احب من فرح الشيطان وأعوانه فاغفرلي اللهم إنك تعلم مني ما أقول فارحمني وتجاوز عني قال الله تعالى فرحمته وغفرت له وتجاوزت عنه فإني رءوف رحيم لمن أقر بالذنب بين يدي وهذا أقر بالذنب فغفرت له وتجاوزت عنه يا موسى افعل ماأمرتك فإني اغفر بحرمته لمن صلى على جنازته وحضر دفنه

Tentang hal ini ada sebuah kisah bahwa ada seorang yang mati pada masa Nabi Musa 'alaihissalam, orang-orang tidak suka memandikannya dan menguburkannya karena kefasikannya, maka mereka membawanya dengan kaki dan membuangnya di tempat sampah, kemudian Allah Ta'ala mewahyukan kepada Nabi Musa 'alaihissalm dan berfirman, “Wahai Musa ada seseorang yang mati di daerah fulan pada tempat sampah, dia adalah seorang wali dari para wali-Ku, mereka belum memandikannya, belum mengkafaninya dan belum menguburkannya, maka engkau pergilah, mandikannlah, kafanilah, shalatilah, dan kuburkan dia”. Kemudian Nabi Musa 'alaihissalam datang ke tempat tersebut dan menanyai mereka tentang mayit tersebut, mereka berkata kepada beliau, “Telah mati seseorang dengan sifat begini dan begitu, dan sesungguhnya dia adalah seorang fasiq yang nyata”, kemudian Nabi Musa bertanya, “Dimana tempatnya? karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewahyukan kepadaku karena dia”. Nabi Musa berkata, “Beritahukan kepadaku tempatnya”, lantas mereka pergi. ketika Nabi Musa 'alaihissalam melihatnya dalam keadaan terbuang di tempat sampah dan orang-orang mengabarinya tentang kelakuannya yang buruk, Nabi Musa bermunajat kepada Tuhannya, Nabi Musa berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau menyuruhku menguburkan dan menshalatinya sedangkan kaumnya bersaksi atas keburukannya, maka Engkau lebih mengetahui daripada mereka dengan segenap pujian dan celaan”, maka Allah Ta’ala mewahyukan kepada beliau, “Wahai Musa, kaumnya benar pada apa yang telah mereka ceritakan tentang keburukan kelakuannya, hanya saja dia memohon pertolongan kepada-Ku saat kematiaannya dengan tiga hal yang andaikata (tiga hal tersebut) digunakan untuk memohon pertolongan kepada-Ku oleh seluruh orang-orang yang berdosa dari ciptaan-Ku pastilah Aku akan mengkabulkannya, maka bagaimana Aku tidak menyayanginya sedangkan dia telah memohon sendiri, dan Aku adalah Maha Penyanyang dari para penyayang”. Musa bertanya, “Wahai Tuhan, apa tiga hal itu?”, Allah Ta’ala menjawab, “Ketika kematiannya dekat, dia berkata, “Wahai Tuhan, Engkau lebih mengetahui diriku bahwa sesungguhnya aku telah melakukan banyak maksiat sedangkan aku membenci maksiat tersebut dalam hatiku tetapi ada tiga hal yang membuat aku melakukan maksiat dengan membenci maksiat tersebut di dalam hatiku, pertama hawa nafsu, teman yang buruk dan iblis yang dilaknat Allah, tiga hal ini menjatuhkanku dalam kemaksiatan, maka sesungguhnya Engkau lebih mengetahui daripada aku tentang apa yang aku katakan maka ampunilah aku”. kedua dia berkata, “Wahai Tuhan, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku telah melakukan banyak maksiat dan tempatku bersama orang-orang fasik namun aku suka berteman dengan orang shalih, kezuhudan mereka dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada bersama orang-orang fasik”. ketiga dia berkata, “Wahai Tuhan sesungguhnya Engkau mengetahui diriku bahwasannya orang-orang shalih lebih aku sukai daripada orang-orang fasik, hingga andaikata aku dihadapkan dua orang; baik dan buruk pastilah aku mendahulukan kebutuhan orang yang baik daripada orang yang buruk” dalam riwayat Wahab bin Munabbih dia berkata, “Wahai tuhanku andaikata Engkau memaafkan dan mengampuni dosa-dosaku maka bergembiralah para wali-Mu dan para nabi-Mu, dan bersedihlah syaitan musuhku dan musuh-Mu, dan andaikata Engkau mengadzabku sebab dosaku maka syaitan dan teman-temannya akan bergembira, dan bersedihlah para nabi dan para wali, dan sesungguhnya aku mengetahui bahwa kegembiraan para wali menurut-Mu lebih disukai daripada kegembiraan syaitan dan teman-temannya, maka ampunilah aku, Wahai Allah sesungguhnya engkau lebih mengetahui dariku akan apa yang aku katakan maka sayangilah aku dan maafkan aku”, Allah menjawab, “Aku sayangi, Aku ampuni dan Aku maafkan karena sesungguhnya Aku Maha Pemurah lagi Maha Penyayang khususnya kepada orang yang mengakui dosa kepada-Ku dan orang ini mengakui dosa maka Aku mengampuninya dan memaafkannya, wahai Musa lakukan apa yang Aku peritahkan karena Aku mengampuni dengan kehormatannya untuk orang yang menshalati jenazahnya dan menghadiri pemakamannya”.

(Al-Mawa’izh al-‘Ushfuriyyah, Hadits Kedua)


<< Hadits Ketiga                                                                                   Hadits Pertama >>


Newer Post Older Post

Adnow Ads

loading...

Post Terbaru

Translate

SAYANGI YANG ADA DI BUMI, ENGKAU DISAYANGI PENDUDUK LANGIT

قال رسول الله  ﷺ : مَنْ لَا يَرْحَمْ مَنْ فِي الْاَرْضِ لَا يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ –الطبراني Rasulullah ﷺ telah bersabda, ”Ba...


Daftar Pondok Pesantren
se-Indonesia


Subscribe To

Posts
Atom
Posts
Comments
Atom
Comments

Sparkline


guest counter
Flag Counter

Adnow1

loading...

Jadwal Waktu Shalat dan Imsyakiyah



Silahkan Pilih Kota untuk melihat Jadwal Waktu Shalat
di Kota Anda.


Post Populer

  • SHALAWAT TIBBIL QULUB
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَ...
  • Risalah Awwal - Pon Pes Attauhidiyyah
    FAS-ALUU AHLADZ- DZIKRI INKUNTUM LAA TA'LAMUUN Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Alhamdulillaahilladzii ja'ala lanaal iimaana wal is...
  • Terjemah Al-Akhlaq lil Banin Juz 1
    ★ ﺑﻤﺎﺫﺍ ﻳﻨﺨﻠﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ؟ ★  ﻳﺠﺐ ﻋﻠﮯ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺎﻼﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺻﻐﺮﻩ، ﻟﻴﻌﻴﺶ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻛﺒﺮﻩ: ﻳﺮﺿﮯ ﻋﻨﻪ ﺭﺑﻪ، ﻭﻳﺤﺒﻪ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴ...
  • JADILAH ORANG 'ALIM
    قَالَ النَّبِيُّ  ﷺ  كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه بيهقى Nabi...
  • Nadham Aqidatul Awam
    Aqidatul Awam adalah salah satu kitab yang membahas tentang tauhid karya ulama besar dan waliyullah Syeikh Sayyid Ahmad al-Marzuqi al-Mali...

Post Lainnya




Cari Post Lainnya

Kategori

Adab dan Akhlak Aqidah Aswaja Bicara Hidayah Biografi Ulama Bulughul Maram Cahaya Raudhah Do'a Harian Do'a Para Nabi Dalam Al-Qur'an Do'a dan Shalawat Fathul Qarib Fiqih HNA Habaib Habib Abubakar Assegaf Hadits Qudsi Hikmah Sufi Hujjah Aswaja Kajian Fiqih Kajian Tafsir Al-Qur'an Kisah Hikmah Kiswah TV Mahfudzot Masjid Nusantara Mutiara Hadits Mutiara Hikmah Nabi dan Rasul Nisfu Sya'ban Nurul Qur'an Pesan Sahabat Puasa Ramadhan Serba Serbi Shalat Tarawih Shalawat Nabi Sirah Nabawi Tadabbur Daily Tadzkirah Tafsir Qur'an Terjemah Ta'lim Muta'alim Terjemahan Matan kitab Safinatun Najah USWAH (Meneladani Para Pendahulu) Ulama Nusantara Ummul Mukminin Untaian Kalam Hikmah Video Wisata Religi Ziarah Wali

Blog Archive

Report Abuse